Krisis Pasokan Chip Global Ancaman Serius Industri Elektronik dan Otomotif

2 April 2021 8:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi chip. Foto: jplenio via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi chip. Foto: jplenio via Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dunia kini tidak hanya diancam oleh pandemi virus corona saja, tapi juga krisis pasokan chip semikonduktor. Kurangnya pasokan chip yang mengglobal ini pun semakin menyebar dampaknya mulai mengancam keberlangsungan industri otomotif hingga perangkat elektronik.
ADVERTISEMENT
Ancaman yang nyata di depan mata adalah pengiriman mobil yang tertunda hingga kekurangan pasokan perangkat elektronik peralatan rumah tangga dan harga smartphone yang bisa semakin mahal. Kondisi kekurangan komponen chip ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir.
Krisis pasokan chip awalnya terkonsentrasi di industri otomotif, kekurangan tersebut kini telah menyebar ke berbagai elektronik konsumen lainnya, termasuk smartphone, lemari es, PlayStation, Xbox, hingga microwave. Apa yang sebenarnya terjadi? Dan apa penyebabnya?

Faktor penyebab krisis chip global

Ada berbagai faktor utama yang menyebabkan pasokan chip semikonduktor global mengalami kelangkaan. Mulanya saat pandemi virus corona melanda dunia di awal tahun 2020, permintaan chip sempat menurun yang dibarengi dengan penurunan produksi di pabrik-pabrik pembuatan chip, karena aturan pembatasan sosial.
Ilustrasi chip. Foto: Axonite via Pixabay
Rupanya ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi juga menyebabkan perubahan tajam dalam pesanan tahun lalu, yang pada gilirannya mengacaukan rantai pasokan bagi pembuat chip yang mencoba menyesuaikan kapasitas dengan permintaan.
ADVERTISEMENT
Metode work from home (WFH) yang banyak dilakukan di kala pandemi mampu meningkatkan pembelian gadget dan perangkat elektronik lainnya. Terbatasnya akses transportasi publik juga memicu peningkatan pembelian mobil. Akibatnya, permintaan chip melonjak lagi.
Produsen mobil mendapat pukulan pertama akibat krisis pasokan chip, karena perencanaan inventaris yang buruk. Industri otomotif meremehkan konsumsi kendaraan dan dengan demikian jumlah chip yang mereka butuhkan saat pandemi mengalami kekurangan.
Mobil modern saat ini menjadi semakin bergantung pada komponen chip untuk segala hal mulai dari manajemen mesin komputer untuk penghematan bahan bakar yang lebih baik hingga fitur bantuan pengemudi seperti pengereman darurat.
Sejumlah pekerja menyelesaikan perakitan mobil di dalam pabrik Honda Dongfeng, Wuham Hubei, China, Rabu (8/4). Foto: REUTERS / Aly Song
Tidak hanya itu, laporan Reuters juga mengatakan cuaca musim dingin yang parah di Texas, AS juga memaksa Samsung Electronics Co Ltd, NXP Semiconductors dan Infineon untuk menutup sementara pabrik mereka. Infineon dan NXP adalah pemasok utama chip otomotif, dan analis memperkirakan gangguan tersebut akan menambah kekurangan pasokan.
ADVERTISEMENT
Tekanan bagi kelangkaan chip semikonduktor ini juga bertambah dengan adanya sanksi perdagangan terhadap perusahaan teknologi China. Produsen chip kenamaan asal China, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) yang memproduksi komponen semikonduktor untuk mobil hingga elektronik konsumen masuk ke dalam daftar hitam atau blacklist investasi AS.

Dampak krisis pasokan chip

Krisis pasokan chip telah memaksa banyak produsen mobil untuk membatasi produksi kendaraan yang kurang menguntungkan. General Motors Co dan Ford Motor Co adalah di antara produsen mobil terbesar yang mengatakan mereka akan menurunkan produksi, bergabung dengan pembuat mobil lain termasuk Volkswagen AG, Subaru Corp, Toyota Motor Corp dan Nissan Motor Co.
Kekurangan chip semikonduktor otomatis dapat berdampak pada hampir 1,3 juta unit produksi kendaraan global pada kuartal pertama, menurut perusahaan data IHS Markit. Laporan Bloomberg, kekurangan chip diperkirakan akan menghapus 61 miliar dolar AS dari penjualan untuk pembuat mobil saja, tetapi pukulan ke industri elektronik akan jauh lebih besar, meski sulit diukur pada tahap awal ini.
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Apple, sebagai pelanggan utama chip buatan Qualcomm, mengatakan baru-baru ini bahwa penjualan beberapa iPhone terbaru dibatasi oleh kekurangan komponen. Samsung juga ada kemungkinan tak akan merilis seri smartphone flagship generasi terbaru Galaxy Note di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Baik Sony dan Microsoft sama-sama tidak dapat memenuhi sepenuhnya permintaan untuk konsol game barunya mereka, PlayStation 5 dan Xbox Series X, serta Xbox Series S pada tahun 2021 karena kemacetan produksi.
“Pandemi virus, jarak sosial di pabrik, dan meningkatnya persaingan dari tablet, laptop, dan mobil listrik menyebabkan beberapa kondisi terberat untuk pasokan komponen ponsel pintar dalam beberapa tahun,” kata Neil Mawston, seorang analis Strategy Analytics dikutip Bloomberg.
Mawston memperkirakan harga komponen utama ponsel cerdas termasuk chipset dan layar telah naik sebanyak 15 persen dalam tiga hingga enam bulan terakhir. Presiden Xiaomi, Wang Xiang mengatakan kekurangan cip global meningkatkan biaya perusahaan dan menyiratkan dalam beberapa kasus harga produknya mungkin akan naik sebagai akibatnya.
ADVERTISEMENT
“Sejujurnya, kami akan melakukan apa saja untuk menawarkan harga terbaik yang kami bisa berikan kepada konsumen. Namun terkadang, kami mungkin harus memberikan sebagian kenaikan biaya kepada konsumen dalam kasus yang berbeda," kata Xiang.
Meski ada kemungkinan besar, kenaikan biaya produksi akan menyebabkan harga lebih tinggi dari beberapa smartphone yang akan datang, Xiaomi tetap berusaha mencari cara untuk mengoptimalkan proses produksinya untuk menawarkan produk yang sesuai.
Sama seperti Apple, Xiaomi juga bermitra dengan Qualcomm untuk memasok chip. Qualcomm pun sedang berjuang untuk memenuhi pesanan untuk berbagai merek smartphone, termasuk Samsung.
Qualcomm melakukan outsourcing produksi ke perusahaan-perusahaan Asia, yang terutama adalah Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan Samsung Electronics Co. Dua perusahaan tersebut menjadi satu-satunya jalan untuk memproduksi semikonduktor paling canggih. Tetapi kapasitas mereka membutuhkan waktu untuk menyeimbangkan produksi.
ADVERTISEMENT
TSMC berencana mendongkrak produksi cip dengan berinvestasi senilai 100 miliar dolar AS dalam tiga tahun ke depan. Hal ini dilakukan karena adanya krisis pasokan cip global di saat permintaan meningkat dan munculnya teknologi baru di masa depan. TSMC juga telah mempekerjakan ribuan karyawan baru dan menambah beberapa pabrik baru yang sedang dalam proses pembangunan.
Di sisi lain, salah satu pemasok chip untuk Apple, Foxconn memperingatkan bahwa kekurangan komponen akan berlangsung hingga 2022. Hal tersebut praktis memperkuat kekhawatiran bahwa krisis chip global dapat berlanjut melampaui tahun 2021 ini.