Kualitas Video Call Grup Indonesia Masuk Kategori Buruk, di Bawah Malaysia

22 Januari 2021 6:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi video call. Foto: Danish Siddiqui/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi video call. Foto: Danish Siddiqui/Reuters
ADVERTISEMENT
Melakukan video call grup menjadi salah satu kebiasaan baru selama pandemi virus corona. Hal itu membuat OpenSignal melakukan pengukuran kualitas video call grup di beberapa negara, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menariknya, dari laporan bertajuk "Quantifying The Mobile Experience of Group Video Calls" yang dirilis OpenSignal ini, Indonesia termasuk negara yang memiliki kualitas video call grup yang paling buruk. Indonesia hanya mampu menduduki posisi ke-57 dari 75 negara yang dinilai.
Indonesia mendapatkan 24,5 poin dari 100 poin untuk mengukur kualitas video call grup di mana semakin tinggi skor, semakin baik. Posisi Indonesia tidak berbeda jauh dengan Malaysia yang berada di posisi 56 dengan 24,7 poin. Sementara negara tetangga lain, seperti Singapura kokoh di tempat lima dengan 64,2 poin.
Jepang, Belanda, dan Korea Selatan menduduki peringkat teratas dengan pengalaman video call grup terbaik. Sejumlah di Eropa menduduki 12 dari 20 negara peringkat atas, namun tidak termasuk negara "big five" yaitu Perancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Britania Raya.
Laporan OpenSignal tentang kualitas video call grup. Foto: OpenSignal
Principal Technical Analyst OpenSignal, Francesco Rizzato menjelaskan situasi pandemi COVID-19 membuat kebangkitan panggilan video call grup. Mungkin sebelumnya, pengguna smartphone sudah terbiasa dengan video call hanya dua orang melalui WhatsApp atau aplikasi lainnya.
ADVERTISEMENT
Rizzato mengatakan metodologi yang digunakan adalah mengumpulkan miliaran pengukuran individu setiap hari dari jutaan smartphone di seluruh dunia. Pengukuran dikumpulkan di semua jam, setiap hari sepanjang tahun, dalam kondisi penggunaan normal, termasuk di dalam gedung dan luar ruangan, di kota dan pedesaan, dan di mana pun di antara.
"Dengan menganalisis pengukuran pada perangkat yang direkam di tempat-tempat di mana pelanggan benar-benar tinggal, bekerja dan bepergian, kami melaporkan layanan jaringan seluler cara pengguna benar-benar mengalaminya," jelas Rizzato dalam laporannya.
WhatsApp Group calls. Foto: Dok. Facebook
Rizzato menambahkan, penelitian ini memiliki pendekatan pengalaman video call grup berdasarkan kelompok. Artinya kualitas panggilan video grup akan dinilai rendah, jika ada salah satu kontak memiliki koneksi yang lemah.
"Artinya pengalaman komunikasi grup bergantung pada kualitas koneksi pengguna dengan jaringan terlemah, dan hanya satu peserta yang memiliki jaringan buruk koneksi, maka akan melukai pengalaman semua orang yang menelepon," terangnya.
ADVERTISEMENT
Laporan ini juga menyatakan bahwa di tahun 2021, panggilan video call grup tidak akan memudar. Sebaliknya, orang-orang akan terus menggunakan video call grup seluler untuk tetap berhubungan teman dan kerabat, tetapi juga tetap menggunakannya dalam lingkungan bisnis.