Lama Menghilang, Jack Ma Disebut Muncul Kembali

13 Oktober 2021 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jack Ma, mantan CEO dan Executive Chairman Alibaba. Foto: Marcos Brindicci/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Jack Ma, mantan CEO dan Executive Chairman Alibaba. Foto: Marcos Brindicci/Reuters
ADVERTISEMENT
Founder Alibaba, Jack Ma, dilaporkan muncul di Hong Kong untuk bertemu rekan bisnis. Ini merupakan kemunculan publik Jack Ma yang langka setelah menghilang secara misterius dan mendapat tekanan dari pemerintah China pada akhir tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Miliarder China itu dilaporkan bertemu setidaknya "beberapa" rekan bisnis saat makan pada minggu lalu, menurut dua sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya kepada Reuters. Kemunculan ini juga menandai kunjungan Jack Ma yang pertama ke Hong Kong sejak Oktober tahun lalu.
Jack Ma sendiri terus menjaga jarak dari publik sejak menyampaikan pidato konyroversialnya yang mengkritik regulator keuangan China pada Oktober 2020. Kritik tersebut memicu serangkaian tekanan dari pemerintah China terhadap Jack Ma, salah satunya mengakibatkan batalnya IPO perusahaan fintech Ant Group yang dimilikinya.
Alibaba belum menanggapi laporan kemunculan Jack Ma ini.
Jack Ma, Co-Founder & Executif Chair of Alibaba Group. Foto: AFP/POOL/ludovic MARIN
Sejak mengkritik pemerintah China dalam pidato, Jack Ma menghilang dari pandangan publik selama tiga bulan. Ia baru muncul kembali pada Januari 2021 saat berbicara kepada sekelompok guru melalui video.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Jack Ma tercatat muncul beberapa kali di daratan China. Namun, intensitas kemunculannya dapat dihitung dengan jari.
Pada Mei 2021, misalnya, Jack Ma disebut muncul saat melakukan kunjungan langka ke kantor pusat Alibaba di Hangzhou. Ia datang untuk menghadiri acara tahunan "Hari Ali" bersama para staf, menurut Alibaba.
Pada 1 September, Jack Ma dilaporkan mengunjungi beberapa rumah kaca pertanian di provinsi Zhejiang. Kemunculannya ini menjadi viral di media sosial China.
Sehari berikutnya, Alibaba mengatakan akan menginvestasikan 100 miliar yuan pada 2025 untuk mendukung "kemakmuran bersama". Investasi ini menjadikan Alibaba sebagai perusahaan raksasa terbaru yang menjanjikan dukungan untuk inisiatif pembagian kekayaan yang didorong oleh Presiden Xi Jinping.
* * *
ADVERTISEMENT
Ikuti survei kumparan Tekno & Sains dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveiteknosains.