Layanan Sewa Sepeda Listrik Migo Hadir di Jakarta, Tarif Rp 3.000

5 Desember 2018 11:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Layanan sewa sepeda listrik berbasis aplikasi, Migo Ebike, pertama kali masuk ke Indonesia melalui kota Surabaya di tahun 2017. Di penghujung 2018 ini, Migo memutuskan untuk masuk ke jantung ibu kota Indonesia, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Jakarta dipilih Migo karena kota ini punya masalah pada sektor transportasi. Migo coba memberi solusi menyediakan layanan sewa sepeda listrik untuk menempuh perjalanan jarak dekat bagi masyarakat urban Jakarta.
Dalam menggelar layanannya, Migo menggabungkan inovasi sepeda listrik dengan aplikasi smartphone, dan teknologi Internet of Things (IoT).
Sepeda listrik dari Migo. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Migo didirikan oleh Howard Yu yang kini menjadi sebagai Chairman. Dia memandang 2019 sebagai momen yang tepat bagi Migo untuk menggarap bisnis di Jakarta karena kota ini bersiap menyambut moda transportasi baru, termasuk LRT dan MRT. Hal ini mendorong target Migo untuk jadi solusi transportasi ramah lingkungan dengan harga terjangkau di kawasan urban.
"2019 mendatang akan melihat banyak perubahan di Jakarta. Subway kereta dalam kota juga akan beroperasi. Ini akan mengubah travel Jakarta," ujar Howard dalam jumpa pers kehadiran Migo di Jakarta, Rabu (5/12).
Howard Yu, Co-Founder dan Chairman Migo Ebike (tengah). (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Cara sewa sepeda listrik Migo
ADVERTISEMENT
Pengguna terlebih dahulu harus mengunduh aplikasi Migo di Google Play Store atau Apple App Store. Aplikasi ini meminta informasi pribadi seperti nama dan nomor telepon, serta meminta pengguna untuk memotret KTP serta foto diri. Ini merupakan syarat wajib registrasi aplikasi Migo karena layanan ini ditujukan ke konsumen berusia 17 tahun ke atas.
Dalam aplikasi Migo, pengguna dapat melihat lokasi stasiun Migo Ebike yang jadi menjadi pangkalan bagi sepeda listrik Migo. Jika sudah menentukan stasiun yang akan dikunjungi, pengguna kemudian bisa menekan tombol "pesan."
Sepeda listrik dari Migo. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Setelah tiba di stasiun terdekat, aplikasi Migo akan meminta pengguna untuk memindai QR Code yang ada pada sepeda listrik. Migo akan meminjamkan helm untuk menjaga keselamatan, dan perlu dicatat, untuk mengendarai Migo Ebike tidak dibutuhkan Surat Izin Mengemudi (SIM) seperti saat mengendarai sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Sepeda Migo bisa dikendarai dengan cara dikayuh. Ada juga pilihan untuk mengendarainya dengan menarik selongsong gas pada sepeda, yang dibekali sumber daya listrik di baterai. Kecepatannya bisa mencapai 40 km per jam jika memakai sumber daya listrik.
Selama melakukan perjalanan, pengguna bisa mampir dan memarkir sepeda untuk sementara dan menggunakan fitur "kunci" untuk mengamankan sepeda. Sementara untuk mengembalikan sepeda listrik dan helm-nya, pengguna harus mengembalikannya ke stasiun terdekat dan menekan tombol "pengembalian."
Tarif yang dipatok Migo di Jakarta adalah Rp 3.000 per 30 menit.
Sepeda listrik Migo Ebike di Jakarta. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Kesempatan bisnis untuk mitra Migo yang menyediakan stasiun
Layanan Migo memang menarik bagi pengguna yang sering bepergian jarak dekat dengan sepeda. Ketersediaan stasiun tempat sepeda Migo dipangkal merupakan hal penting yang harus diperbanyak oleh Migo, dan ini bukan pekerjaan rumah yang mudah.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini Howard Yu mengklaim Migo sudah punya 500 sepeda listrik dan 90 stasiun di Jakarta. Perusahaan menargetkan bisa menyediakan 2.000 sepeda listrik dan memiliki 300 stasiun dalam 3 bulan ke depan di Jakarta.
Sepeda listrik Migo Ebike di Jakarta. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Target ini cukup ambisius dan oleh karenanya Migo membuka kesempatan bisnis bagi masyarakat yang memiliki lahan untuk menjadi mitra Migo dalam mengelola stasiun sepeda listrik. Mitra Migo diminta untuk menyediakan lahan terbuka beserta satu staf penjaga yang akan membantu konsumen untuk menyewa sepeda.
Di Surabaya, Migo memiliki sekitar 1.000 sepeda listrik yang tersebar di 100 stasiun. Kehadirannya di Kota Pahlawan diklaim mendapat sambutan yang cukup baik.