Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Lepas Jabatan CEO Yahoo, Marissa Mayer Dapat Pesangon Rp 307 Miliar
14 Maret 2017 9:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Marissa Mayer boleh saja kehilangan jabatan menterengnya sebagai CEO Yahoo, tapi satu yang pasti, ia akan mendapatkan imbalan pesangon besar setelah Verizon menyelesaikan transaksi akuisisi pada bisnis Internet dan media Yahoo.
ADVERTISEMENT
Nilai pesangon yang akan diterima mantan karyawati Google ini tidak main-main, yakni 23 juta dolar AS atau sekitar Rp 307 miliar. Pesangon Mayer itu terdiri dari 3 juta dolar AS dalam bentuk tunai dan saham senilai 20 juta dolar AS.
Menurut dokumen Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada Senin, (13/3), yang dihimpun kumparan (kumparan.com), pesangon ini merupakan bagian dari kesepakatan "parasut emas" dirinya dengan Yahoo, yang akan dimulai ketika Verizon menyelesaikan akusisi bisnis inti Yahoo, seperti Yahoo Mail, Yahoo Messenger, sampai dengan situs berita Yahoo Finance dan Yahoo Sport.
Setelah transaksi akuisisi ditutup, semua yang tersisa dari Yahoo akan efektif menjadi induk usaha bernama Altaba, sebuah perusahaan induk baru bentukan Yahoo yang asetnya berupa 15 persen saham di perusahaan e-commerce Alibaba dan 35,5 persen saham di Yahoo Jepang.
ADVERTISEMENT
Verizon sendiri berhasil menawar nilai akuisisi Yahoo dari yang sebelumnya 4,83 miliar dolar AS atau Rp 64,4 triliun menjadi 4,48 miliar dolar AS atau sekitar Rp 59,73 triliun. Turun 350 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,6 triliun.
Penurunan harga akuisisi merupakan konsekuensi dari terbongkarnya kasus peretasan 1,5 miliar akun email yang terjadi pada Yahoo di tahun 2013 dan 2014, lalu diumumkan pada 2016.
Selain Marissa Mayer, sejumlah dewan direksi Yahoo lainnya juga akan mundur setelah Verizon resmi akuisisi Yahoo. Para eksekutif yang ikut hengkang dari Yahoo adalah David Filo, Eddy Hartenstein, Richard Hill, Jane Shaw dan Maynard Webb.