Lindungi Pengidap Epilepsi, Twitter Larang Gambar Animasi PNG

29 Desember 2019 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi main Twitter. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi main Twitter. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Twitter baru saja merilis kebijakan yang melarang pengguna mem-posting file gambar bergerak atau Animated Portable Network Graphics (Animated PNG/APNG). Kini semua pengguna tidak akan bisa lagi mengunggah gambar serupa GIF itu.
ADVERTISEMENT
Hal itu dilakukan perusahaan untuk melindungi pengguna pengidap epilepsi yang terganggu akibat kemunculan gambar APNG. Ternyata, gambar bergerak tersebut bisa memicu kejang-kejang pada pengidap epilepsi.
“Kami ingin semua orang memiliki pengalaman yang aman di Twitter,” kata perusahaan itu dalam tweet. "APNG menyenangkan, tetapi mereka tidak menghargai pengaturan putar otomatis,” ujar Twitter.
Twitter mengatakan bahwa awalnya mereka menemukan bug yang memungkinkan pengguna memposting banyak gambar bergerak dalam satu posting-an. Selain itu, fitur autoplay yang memungkinkan gambar otomatis bergerak saat di-scroll membuat bug ini jadi lebih berbahaya.
Platform media sosial Twitter. Foto: Thomas White/Reuters
File gambar bergerak juga dinilai mengganggu karena membuat kinerja smartphone menjadi menurun akibat ukuran file yang besar.
Pada bulan November lalu, saat Bulan Kesadaran Epilepsi Nasional, Yayasan Epilepsi mengungkapkan bahwa akun Twitter-nya di-tag oleh beberapa orang sebuah gambar yang berkedip dengan cahaya yang sangat terang yang dapat menyebabkan kejang.
ADVERTISEMENT
Tidak jelas berapa banyak pengidap epilepsi yang menjadi korbannya. Meskipun konten yang dimaksud bukan kategori gambar APNG, namun Twitter tetap melarang kehadiran gambar ini demi mencegah dampak yang lebih besar.
“Jadi kami menghapus kemampuan untuk menambahkannya ke tweet. Ini untuk keselamatan orang-orang yang peka terhadap gerakan dan citra yang berkedip-kedip, termasuk mereka yang menderita epilepsi,” cuit Twitter.
Kejadian ini mirip dengan yang pernah terjadi pada tahun 2017. Kala itu, seorang pria didakwa setelah mengirim seorang jurnalis pengidap epilepsi sebuah tweet yang berisi gambar GIF. Kurt Eichenwald mengalami kejang selama delapan menit setelah melihat pesan tersebut dan menderita efek samping selama beberapa bulan.
Namun, Twitter mengatakan bahwa gambar APNG yang sudah pernah diunggah di platform, tidak akan bisa dihapus. Untuk mengatasi beberapa masalah seperti itu, Twitter mengatakan akan mencari fitur serupa yang lebih baik untuk pengalaman semua penggunanya.
ADVERTISEMENT