Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seorang jurnalis Deutsche Welle (DW) News, Jordan Wildon, mengatakan di Twitter, bahwa ia menemukan fitur “Invite to Group Link” WhatsApp memungkinkan Google mengindeks tautan tersebut. Dengan begitu, link bisa tersebar di internet dan dapat dibagikan di luar layanan WhatsApp.
Menurut laporan Vice Motherboard, mereka dapat menemukan grup WhatsApp privat menggunakan pencarian Google dengan filter tertentu, dan hasilnya banyak grup chat yang memiliki konten pornografi. Begitu bergabung dengan sebuah grup chat tersebut, orang lain di dalam grup dapat memiliki akses ke semua peserta dan nomor teleponnya.
Cara untuk menemukan link grup chat di pencarian google cukup sederhana, yakni dengan mengetik filter berbasis situs web "site: chat.whatsapp.com". Hasilnya, Google mengindeks hingga 470.000 link grup chat yang tersebar di internet, bukan di dalam platform WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Saat ini, pencarian itu tidak menghasilkan apa-apa. Ada kemungkinan Google sudah memblokirnya.
Juru bicara Facebook, Alison Bonny mengatakan, bahwa semua konten yang dibagikan di saluran publik dapat ditelusuri. Oleh karena itu, link undangan grup chat yang di-posting secara publik di internet dapat ditemukan oleh pengguna WhatsApp lainnya.
"Tautan yang digunakan pengguna ingin berbagi secara pribadi dengan orang yang mereka kenal dan percayai tidak boleh diposting di situs web yang dapat diakses publik," tambahnya, seperti dikutip The Verge.
Google menolak memberikan komentar tentang permasalahan tersebut, tetapi Danny Sullivan, selaku public liaison for search Google, menjelaskan dalam tweet-nya, semua hal yang dicantumkan dalam situs web untuk publik bisa terindeks dengan Google dan mesin pencarian lainnya.
ADVERTISEMENT
“Mesin pencari seperti Google dan lainnya mengindeks halaman dari web terbuka. Itulah yang terjadi di sini. Tidak ada bedanya dengan kasus apa pun di mana, situs mengizinkan URL untuk didaftar secara publik," jelasnya.
Menurutnya, pengguna bisa meminta Google untuk memblokir konten agar tidak dimasukkan dalam hasil pencarian.