Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Turnamen Mobile Legends Professional League (MPL) Season 3 telah berakhir pada Mei lalu. Onic Esports keluar sebagai juara setelah mengalahkan Louvre Esports di partai final.
ADVERTISEMENT
MPL Season 4 juga dipastikan akan digelar tahun ini. Namun, sebelum kompetisi itu dimulai, muncul isu kurang menyenangkan yang kini tengah ramai dibicarakan oleh penggemar game Mobile Legends.
Ada laporan yang menyebutkan bahwa Moonton, selaku pengembang game Mobile Legends, meminta harga yang cukup fantastis bagi tim eSports yang ingin mendapatkan slot atau tempat di MPL Season 4. Kabar ini pertama kali diungkap oleh Erick Herlangga selaku pemilik tim Louvre eSports.
Erick berkata, pihak Moonton mematok harga untuk satu slot MPL Season 4 sebesar Rp 15 miliar. Aturan bayar turnamen ini disebutnya hanya berlaku di Indonesia dan negara lain tidak mengalami hal yang sama alias gratis.
"Jadi untuk MPL Season 4, Moonton menerapkan policy franchise league. Kita harus bayar Rp 15 miliar," ungkap Erick, kepada kumparan, Selasa (2/7).
Cerita Erick tidak berhenti sampai biaya turnamen. Ia menyebutkan sikap Moonton dalam hal pemilihan tim yang bisa berpartisipasi di turnamen juga disebutnya tertutup. Erick bahkan mengklaim perusahaan asal China itu sudah menentukan delapan tim yang ikut serta MPL Season 4 tanpa memberikan penjelasan.
ADVERTISEMENT
Situasi ini membingungkan Louvre yang merupakan runner-up MPL Season 3. Tak heran, Erick menuding Moonton telah berlaku monopoli.
"Untuk pemilihan timnya pun mereka yang atur. Enggak transparan. Saya protes karena mematikan karier banyak player," tambahnya.
Protes Erick kemudian berlanjut menjadi petisi. Dalam petisinya, ia dan tim Louvre eSports meminta Presiden Indonesia Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga Iman Nahrawi, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf, untuk membantu mereka mediasi dengan Moonton demi membatalkan aturan bayar Rp 15 miliar tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, petisi yang dibuat Erick di Change.org ini sudah ditandatangani sebanyak lebih dari 35 ribu orang, dengan target 50.000 tanda tangan.
Respons Moonton
Moonton sendiri sudah menanggapi tudingan jual slot MPL Season 4 seharga Rp 15 miliar tersebut. Mereka membantah telah melakukan praktik jual beli slot. Menurut klarifikasi dari Moonton, uang Rp 15 miliar yang dibayarkan merupakan dana investasi bagi masing-masing tim.
ADVERTISEMENT
"Setelah tiga season dari MPL, kami merasa bahwa kami harus membawa turnamen menuju ke level selanjutnya terutama di pasar terpenting kami, Indonesia," tulis Moonton, dalam klarifikasinya.
"Kami menyadari bahwa kami tidak dapat melakukan semua ini sendirian, dan kami mulai menjangkau seluruh tim peserta MPL kami untuk menanyakan apakah mereka bersedia untuk masuk dan berinvestasi di dalam liga melalui model distribusi pendapatan bersama/shared revenue yang mirip dengan Liga Esports Profesional lakukan di seluruh dunia."
Moonton menjelaskan, dengan model ini, maka lebih dari 50 persen pendapatan MPL dari sponsor dan hak penyiaran dari season mendatang bakal didistribusikan kepada tim. Hal ini dilakukan agar tim-tim yang berpartisipasi dapat menggunakan dana tersebut untuk membiayai tim secara stabil setiap musimnya.
ADVERTISEMENT
"Dengan investasi satu kali secara bersama-sama sebesar Rp 15 miliar per tim dan investasi dari Moonton, banyak inisiatif akan direncanakan dan diluncurkan dalam waktu dekat yang akan bermanfaat bagi komunitas eSports Indonesia," jelas Moonton.
Moonton juga menjelaskan pemilihan delapan tim di MPL Season 4 bukan sekadar uang, tapi karena tekad dari tim-tim tersebut. Adapun delapan tim yang akan berpartisipasi di MPL Season 4 rumornya adalah Aerowolf, Alter Ego, EVOS, RRQ, Geek Fam Indonesia, Bigetron, Onic, dan Aura.
Di akhir klarifikasinya, Moonton mengancam akan mengambil tindakan hukum bagi pihak-pihak yang menuding mereka menjual slot MPL dengan dasar pencemaran nama baik.
Menanggapi ancaman tersebut, Erick mengaku tidak takut. "Saya masih enggak mengerti kenapa Moonton mengancam membawa ke jalur hukum untuk 35.000 orang yang sudah tanda tangan petisi," ujar Erick, yang juga disampaikannya di akun Instagram miliknya.
ADVERTISEMENT
"Ancaman Anda tidak membuat kami lebih kuat karena kami hanya meminta bertemu untuk dua hal yang kami pikir penting bagi prestasi atlet Indonesia," imbuhnya.
Erick, yang juga menjabat sebagai Vice President IeSPA (Asosiasi eSports Indonesia), mengaku ingin bertemu dengan Moonton dan berdiskusi tentang masalah ini.