Lupa Password Flashdisk, Orang Ini Bakal Kehilangan Bitcoin Rp 3,1 Triliun

14 Januari 2021 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bitcoin Foto: Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Bitcoin Foto: Flickr
ADVERTISEMENT
Harga cryptocurrency Bitcoin yang melonjak dalam beberapa bulan terakhir merupakan kabar baik bagi para pemiliknya. Namun, kabar baik tersebut bakal terasa berbeda jika kamu lupa password dompet digital tempat kamu menaruh Bitcoin milikmu.
ADVERTISEMENT
Kejadian nahas ini menimpa seorang programmer asal San Fransisco, AS, bernama Stefan Thomas. Sejak 2011, ia memiliki 7.002 koin Bitcoin. Ribuan mata uang virtual itu merupakan hadiah dari seorang fans Bitcoin setelah Thomas membuat video penjelasan "What is Bitcoin?" di YouTube.
Namun, ia terancam kehilangan semua mata uang kripto tersebut karena ia lupa password dompet digitalnya.
Menurut laporan The New York Times, saat ini Thomas cuma punya dua kesempatan lagi untuk memasukkan password-nya yang telah dia lupakan. Jika dua password yang dia masukkan tetap salah, Thomas bakal kehilangan seluruh Bitcoin-nya yang saat ini setara dengan 220 juta dolar AS atau Rp 3,1 triliun.
Password tersebut sebenarnya adalah cara Thomas untuk membuka kunci hard drive kecil atau flashdisk, yang dikenal sebagai IronKey. Hard drive mungil tersebutlah yang menjadi dompet digital Thomas untuk menampung 7.002 Bitcoin miliknya.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, Thomas kehilangan kertas tempat dia menuliskan sandi untuk IronKey miliknya pada 2011 lalu. IronKey sendiri memberi pengguna 10 kesempatan untuk menebak kata sandi yang salah, sebelum nantinya isi hard drive tersebut digembok selamanya.
Thomas telah mencoba 8 dari 10 kesempatan memasukkan kata sandi yang salah. Ia telah menggunakan password yang paling umum digunakan, tetapi terus-terusan gagal.
"Saya hanya akan berbaring di tempat tidur dan memikirkannya," kata Thomas kepada The New York Times. “Lalu saya akan pergi ke komputer dengan beberapa strategi baru, dan itu tidak akan berhasil, dan saya akan putus asa lagi.”
Ilustrasi Bitcoin Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Menyusul pemberitaan Thomas, Alex Stamos, pakar keamanan internet di Stanford Internet Observatory, mengatakan lewat Twitter kalau dia dapat memecahkan password tersebut dalam waktu enam bulan. Syaratnya, Thomas mesti sepakat untuk memberi Stamos 10 persen dari Bitcoin yang dia miliki.
ADVERTISEMENT
“Um, untuk $ 220 juta dalam bitcoin yang terkunci, Anda tidak membuat 10 tebakan kata sandi tetapi membawanya ke profesional untuk membeli 20 IronKeys dan menghabiskan enam bulan untuk menemukan saluran samping atau membuka tutup,” kata Stamos. “Saya akan mewujudkannya untuk 10%. Hubungi saya."
Kasus dompet digital yang “terlantar” memang menjadi momok menakutkan bagi pemilik Bitcoin. Menurut perusahaan data Cryptocurrency Chainalysis, diperkirakan sekitar 20 persen dari 18,5 juta Bitcoin yang ada telah hilang atau terdampar di dompet yang tidak dapat diakses.
Bitcoin sendiri tidak menyediakan layanan untuk mengembalikan atau menyimpan password. Ide utama Bitcoin adalah memungkinkan siapa pun di dunia untuk membuka rekening bank digital dan menyimpan uang dengan cara yang tidak dapat dicegah atau diatur oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Selain kasus hilang password, sebenarnya ada contoh lain di mana pemilik Bitcoin kehilangan investasi mereka. Tak cuma password, terkadang mereka benar-benar menghilangkan hard drive tempat mereka menaruh Bitcoin.
Pada 2013, misalnya, pekerja IT Welsh James Howells secara tidak sengaja membuang hard drive yang berisi 7.500 Bitcoin. Menurut laporan The Guardian saat itu, Bitcoin yang hilang “cuma” bernilai sekitar 4 juta poundsterling. Namun, dengan valuasinya yang sekarang, 7.500 Bitcoin itu bernilai lebih dari 250 juta dolar AS.