Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Inovasi kembali dihadirkan mahasiswa-mahasiswa di Indonesia. Baru-baru ini, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menciptakan sensor sepatu pintar bagi penyandang tunanetra.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya alat tersebut, diharapkan dapat membantu mobilitas penyandang tunanetra. Mahasiswa yang membuat alat ini adalah Agas Siwi Jalu Pamungkas dan Vicy Azizah Malihah, yang merupakan mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan, serta Damar Triyana, mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika.
Agas mengatakan ide awal pembuatan sensor sepatu ini berasal dari masih banyaknya penyandang tunanetra yang belum leluasa dalam beraktivitas karena masih menggunakan tongkat. Ia ingin alat ini bisa menggantikan tongkat.
"Beberapa sensor ditanamkan untuk mendeteksi benda dan lubang di depannya. Apabila seseorang menggunakan sepatu pintar ini, jika di depan pengguna sepatu terdapat benda dan lubang dengan jarak 30-40 cm akan memberikan tanda getar sehingga pengguna dapat menghindari hambatan di depannya," kata Agas, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Jumat (28/6).
Selanjutnya, alat ini bisa terpasang pada beragam model sepatu lantaran menggunakan alat sensor portabel. Ini menjadi inovasi baru karena sepatu-sepatu pintar bagi tunanetra yang sudah ada hanya terpasang di satu desain. Sementara itu, jenis sensor yang digunakan adalah sensor ultrasonik.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya sensor portable ini dapat digunakan pada berbagai model sepatu dan diharapkan dapat lebih meningkatkan efektivitas bagi tunanetra," katanya.
Damar Triyana mengakui penciptaan sensor untuk sepatu pintar ini didasari dari studi literatur sepatu pintar yang sudah muncul sebelumnya. Mereka melakukan analisis kelebihan dan kekurangan produk yang sebelumnya telah ditemukan.
"Kami melakukan analisis kebutuhan kepada calon pengguna, yaitu dengan wawancara kepada beberapa siswa tunanetra," ujarnya.
Berbekal hasil wawancara tersebut, ketiga mahasiswa ini kemudian berinisiatif mendesain dan mendata kebutuhan komponen. Setelah itu dilanjutkan dengan perancangan desain laporan, menyusun instrumen assessment, dan merancang prototype.
Karya ini pun sukses meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian tahun 2019.
ADVERTISEMENT
"Yang pertama adalah membuat program pada sensor yang akan dipasang pada sepatu kemudian dikombinasikan dengan Arduino Uno dan komponen lain. Kemudian masuk tahap pengembangan dengan menambahkan motor getar yang berfungsi memberikan stimulus berupa getaran kepada pengguna sepatu saat terdeteksi mengalami hambatan dalam perjalanan," jelasnya.