Mark Zuckerberg Akui Badan Intelijen Bisa Bobol dan Baca WhatsApp

17 Januari 2025 10:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu pendiri Facebook dan CEO Meta Mark Zuckerberg menghadiri Forum Wawasan Kecerdasan Buatan (AI) bipartisan untuk seluruh senator AS yang diselenggarakan oleh Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer (D-NY) di US Capitol di Washington, AS. Foto: Leah Millis/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu pendiri Facebook dan CEO Meta Mark Zuckerberg menghadiri Forum Wawasan Kecerdasan Buatan (AI) bipartisan untuk seluruh senator AS yang diselenggarakan oleh Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer (D-NY) di US Capitol di Washington, AS. Foto: Leah Millis/REUTERS
ADVERTISEMENT
Bagi badan intelijen atau lembaga negara lain yang memiliki izin penyadapan, membobol dan membaca pesan WhatsApp atau aplikasi pesan/email lain, adalah semudah membalik telapak tangan. Hal itu diakui oleh Mark Zuckerberg, CEO Meta.
ADVERTISEMENT
Dia mengklaim, WhatsApp menggunakan enkripsi end-to-end, yang memastikan server Meta tidak akan pernah melihat konten pesan. Namun, akses fisik lain ke perangkat pengguna memungkinkan penegak hukum untuk melewati perlindungan WhatsApp dan aplikasi pesan/email lainnya.
Mark Zuckerberg menyoroti lembaga penegak hukum seperti Central Intelligence Agency (CIA) tidak perlu menyadap pesan yang sedang dikirim, karena mereka dapat langsung mengakses data di perangkat tersebut.
Ia menyebut ada software mata-mata canggih, seperti Pegasus buatan NSO Group dari Israel, yang dapat dipasang secara diam-diam di ponsel untuk mengakses berbagai macam data, termasuk pesan terenkripsi, foto, dan log panggilan. Setelah dipasang, perangkat mata-mata dapat melewati enkripsi dan memberi pihak berwenang akses tak terbatas ke ponsel pengguna tanpa sepengetahuan mereka.
ADVERTISEMENT
“Yang dilakukan enkripsi adalah ia membuat pesan tidak bisa dilihat oleh perusahaan yang menjalankanya. Jika Anda menggunakan WhatsApp, tidak ada celah di mana server Meta bisa melihat isi pesan Anda,” kata Zuckerberg dalam sebuah diskusi di podcast The Joe Rogan Experience.
Namun, menurutnya, pihak berwenang masih bisa mengakses data dan membuka pesan enkripsi dalam perangkat seseorang. Enkripsi sendiri adalah sebuah protokol untuk memastikan pesan hanya bisa dibaca oleh pengguna dan orang yang dikirim pesan.
Fakta ini diungkap oleh Zuckerberg saat berdiskusi dengan Rogan terkait tuduhan jurnalis Tucker Carlson terhadap badan intelijen AS. Sang reporter menuduh badan intelijen AS macam NSA dan CIA telah membocorkan rencananya dan mengganggu proses wawancara presiden Rusia Vladimir Putin dengan mengakses pesan pribadinya.
ADVERTISEMENT
Adanya risiko penyadapan ini, Zuckerberg mengatakan WhatsApp telah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan privasi pengguna, salah satunya dengan menghadirkan fitur “disappearing message” atau “pesan sementara”. Fitur ini memungkinkan pesan akan secara otomatis terhapus dalam jangka waktu yang ditentukan, sehingga mengurangi jumlah data sensitif yang disimpan di perangkat.
“Jika seseorang telah menyusup ke ponsel Anda, mereka dapat melihat semuanya. Mengenkripsi dan menghilangkan data adalah standar keamanan dan privasi yang baik,” kata Zuckerberg.