Mark Zuckerberg Dapat Rp 23,9 Triliun Setelah Instagram Rilis IGTV

22 Juni 2018 16:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mark Zuckerberg. (Foto: AP Photo/Noah Berger)
zoom-in-whitePerbesar
Mark Zuckerberg. (Foto: AP Photo/Noah Berger)
ADVERTISEMENT
Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dapat keuntungan besar setelah anak perusahaannya, Instagram, resmi meluncurkan platform video durasi panjang IGTV. Kekayaan Zuckerberg dilaporkan meningkat sebanyak 1,7 miliar dolar AS atau setara Rp 23,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Peningkatan ini terjadi setelah saham Facebook meningkat sebesar 2,3 persen dalam perdagangan reguler saat fitur IGTV resmi meluncur. Hal ini menjadikan Zuckerberg mendapatkan keuntungan besar bila dibandingkan miliarder lain beberapa hari ke belakang.
Dilansir Forbes, sejak IPO pada bulan Mei 2012 lalu, saham Facebook meningkat sebesar lebih dari 428 persen, menjadikan Zuckerberg sebagai orang terkaya kelima di Amerika Serikat dengan kekayaan diperkirakan mencapai 77 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 1.084 triliun.
Platform IGTV di Instagram. (Foto: Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Platform IGTV di Instagram. (Foto: Instagram)
Berkat kehadiran IGTV ini, tak hanya bos Facebook saja yang kejatuhan durian runtuh, tapi juga CEO Instagram Kevin Systrom juga kini masuk ke dalam jajaran miliarder dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai 1,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp 23,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya IGTV, pengguna Instagram kini bisa lebih leluasa dalam mengunggah konten video dengan durasi yang lebih panjang hingga 1 jam. Meski saat ini IGTV masih bebas dari iklan, tapi tidak menutup kemungkinan Instagram bakal mencari pendapatan dari layanan yang mirip TV tersebut.
Meski pernah dilanda masalah besar terkait penyalahgunaan data pengguna yang dipakai untuk Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu, kini performa bisnis Facebook mengalami perkembangan.
Facebook telah mengakui bahwa data penggunanya memang telah digunakan untuk kepentingan pihak ketiga yakni perusahaan penelitian Cambridge Analytica.
Dalam upaya memperbaiki kepercayaan masyarakat, Facebook telah mengubah kebijakannya dan memperbaiki sistem di dalam platform-nya yang berhubungan dengan aplikasi pihak ketiga.
Facebook mengumumkan memiliki sebanyak 2 miliar pengguna aktif per bulan di seluruh dunia pada kuartal pertama 2018.
ADVERTISEMENT