Mate 20 Masuk Indonesia, Huawei Mulai Batasi Peredaran P20 Pro

20 Desember 2018 13:00 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ponsel Huawei P20 Pro. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ponsel Huawei P20 Pro. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Huawei telah resmi membawa Mate 20 dan Mate 20 Pro ke Indonesia. Kehadiran dua smartphone flagship tersebut ternyata memakan korban untuk smartphone Huawei lainnya, yakni P20 Pro.
ADVERTISEMENT
Deputy Country Director Huawei Indonesia Lo Khing Seng berkata, smartphone tersebut bakal mulai dibatasi peredaran stoknya di pasar Indonesia seiring hadirnya seri Mate 20. Produksi P20 Pro juga bakal disetop dalam beberapa bulan ke depan setelah penerusnya dirilis.
Keputusan ini diambil berdasarkan pengalaman masa lalu Huawei. Di awal kehadiran Huawei di Indonesia, mereka hanya membawa smartphone seri Y dan memproduksinya secara masif, karena melihat 70 persen pasar di sini banyak memakai smartphone harga Rp 2,5 juta.
Bagian belakang Huawei P20 Pro. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bagian belakang Huawei P20 Pro. (Foto: kumparan)
Ternyata, hal itu tidak berhasil menggaet pasar Indonesia. Stok smartphone seri Y menjadi berlebihan, ditambah penjualannya yang kurang memuaskan.
"Cara itu mungkin enggak cocok untuk Huawei, karena Huawei secara global nomor 2 dan menghasilkan produk-produk flagship, mid-high. Inilah strategi ke depan diubah, kita akan hanya membawa produk-produk terdepan Huawei ke Indonesia," ucap Lo Khing Seng di acara peluncuran Mate 20 dan Mate 20 Pro di Jakarta, Rabu (19/12).
ADVERTISEMENT
"Untuk P20 Pro kita membatasi jumlahnya. Mate 20 sudah masuk, dan dalam 2-3 bulan ke depan P series masuk lagi. Kita jaga stok agar sehat di pasar. Jika P30 datang, apakah yang lama di-maintain? Enggak, kita akan adjust."
Lo Khing Seng menambahkan, saat ini smartphone baru selalu hadir dalam 2-3 bulan. Stok yang kebanyakan dan belum terjual habis hanya akan membuat rugi perusahaan.
"Handphone setiap 3 bulan baru-baru terus. Stok kebanyakan dan belum habis itu bakal mati, karena handphone semakin dipendam semakin busuk harganya. Itu yang membuat merek-merek lain mati," ungkap Lo Khing Seng.
Deputy Country Director Huawei ID, Lo Khing Seng. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Deputy Country Director Huawei ID, Lo Khing Seng. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Huawei Mate 20 dan Mate 20 Pro hadir dengan prosesor Kirin 980, RAM 6 GB, memori internal 128 GB, dan kamera selfie 24 MP. Masing-masing memiliki konfigurasi tiga kamera belakang dengan resolusi yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Untuk Mate 20, susunan kamera belakangnya terdiri dari lensa beresolusi 16 MP (Ultra wide angle), 12 MP (Wide angle), serta 8 MP (2x telephoto). Sedangkan untuk Mate 20 Pro, tiga kamera belakangnya terdiri dari lensa beresolusi 40 MP (Wide angle), 20 MP (Ultra wide angle), dan 8 MP (3x telephoto).
Di Indonesia, keran pemesanan Huawei Mate 20 dan Mate 20 Pro akan dibuka mulai tanggal 19 sampai 28 Desember 2018. Untuk harganya, Mate 20 dibanderol Rp 9 juta dengan bonus Huawei Band 3 Pro, power bank Huawei, dan Flip cover Mate 20. Sementara Mate 20 Pro dijual dengan harga Rp 12 juta yang bonusnya adalah Huawei Band 3 Pro, Wireless Charger, dan Flip cover Mate 20 Pro.
ADVERTISEMENT
Penjualan kedua smartphone ini akan dilakukan di Erafone dan Lazada.