Matikan Kamera Saat Meeting Virtual Bisa Selamatkan Bumi Lho, Ini Faktanya

18 Januari 2021 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video conference menggunakan Zoom. Foto: Dok. Zoom
zoom-in-whitePerbesar
Video conference menggunakan Zoom. Foto: Dok. Zoom
ADVERTISEMENT
Sejak pandemi melanda, kegiatan meeting virtual lewat platform video conference, seperti Zoom, Google Meet atau Teams, menjadi aktivitas yang paling sering dilakukan setiap hari untuk berbagai kebutuhan. Tapi tahukah kamu kalau meeting virtual bisa membahayakan Bumi?
ADVERTISEMENT
Seringkali, meeting virtual mengharuskan semua partisipan untuk menyalakan kamera. Namun, berdasarkan studi yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Yale, Purdue, dan MIT mengamati dampak lingkungan dari penggunaan internet, ilmuwan mengatakan bahwa mematikan kamera saat meeting online lebih baik bagi Bumi.
Hal itu bisa mengurangi carbon footprint hingga 90 persen emisi hingga 86 persen. Carbon footprint atau jejak karbon merupakan jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu.
"Gaya hidup digital yang baru dikembangkan memiliki manfaat lingkungan yang besar, termasuk pengurangan emisi karbon dioksida terkait perjalanan," tulis para ilmuwan dalam penelitian tersebut.
“Namun peningkatan penggunaan internet memiliki beberapa dampak lingkungan tersembunyi yang harus diungkap agar transisi ke ekonomi rendah karbon dan hijau bisa diwujudkan,” lanjutnya.
Video conference menggunakan Zoom. Foto: Dok. Zoom
Sebelum lockdown maupun pandemi terjadi, karbon internet sudah meningkat, terhitung 3,7 persen dari emisi gas rumah kaca. Konsumsi listrik pusat data menyumbang 1 persen dari permintaan energi global, lebih dari konsumsi nasional beberapa negara.
ADVERTISEMENT
Sejak Maret, sebagian besar negara mengalami peningkatan penggunaan internet hingga 20 persen. Jika tren kenaikan ini terus berlanjut, penggunaan tambahan saja bisa jadi layaknya air yang cukup untuk mengisi lebih dari 300.000 kolam renang Olimpiade, dengan luas lahan seluas Los Angeles, dan membutuhkan 115.229 kilometer persegi (71.600 mil persegi) hutan untuk menyerap karbon ekstra yang dikeluarkan.
Para peneliti menganalisis air, tanah, dan jejak karbon untuk setiap gigabyte data yang digunakan di banyak platform online yang berbeda, dari berbagai negara. Mereka menemukan bahwa lebih banyak platform video berat memiliki jejak karbon yang lebih tinggi. 
Mereka juga menemukan bahwa air, tanah, dan jejak karbon sangat bervariasi antar negara yang mereka pelajari. Jejak tanah Inggris 281 persen lebih tinggi dari median global, jejak air Brasil 218 persen di atas median, dan jejak karbon Afrika Selatan 59 persen di atas median. Para peneliti berasumsi bahwa ini terjadi karena berbagai bentuk produksi energi.
Aplikasi Zoom. Foto: Dok. Zoom
Studi tersebut menyarankan bahwa jika 1 juta pengguna platform video conference mematikan kamera mereka, emisi karbon dioksida bulanan akan berkurang 9.023 ton. Apabila 70 juta orang streaming video menurunkan kualitas dari HD ke SD, akan ada pengurangan bulanan sebesar 2,5 juta ton.
ADVERTISEMENT
“Tindakan kecil seperti mematikan video selama meeting virtual, mengurangi penggunaan layanan streaming, mengurangi waktu bermain game, membatasi penggunaan media sosial, menghapus email dan konten yang tidak perlu di layanan penyimpanan berbasis cloud, atau berhenti berlangganan dari daftar email dapat secara signifikan mengurangi jejak lingkungan dari penggunaan internet,” tulis penulis.