Memahami Jenis Crane yang Ambruk di Matraman, Jakarta Timur

4 Februari 2018 14:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi crane jatuh di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi crane jatuh di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Suasana Minggu pagi (4/2) berubah mencekam ketika sebuah crane dalam pembangunan double double track Kereta Api di Matraman, Jakarta Timur, jatuh dan menimpa para pekerja di bawahnya.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Jatinegara Kompol Supandi mengatakan saat itu lima pekerja sedang menaikkan bantalan rel (girder) menggunakan crane. Bantalan rel saat itu sudah berada di atas dan dalam proses pemasangan.
Peristiwa yang diperkirakan terjadi pada pukul 05.00 WIB ini menyebabkan empat orang meninggal dunia. Penyebab sementara, crane diduga jatuh karena posisi dudukan besi tidak tepat saat mengangkat bantalan rel.
Crane jatuh di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Crane jatuh di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
Lalu, bagaimana cara kerja crane sesuai dengan prosedur?
Crane merupakan alat atau mesin yang digunakan untuk mengangkat benda konstruksi bangunan secara horizontal (bawah ke atas dan sebaliknya), kemudian menurunkan material di tempat yang diinginkan.
Mesin ini dilengkapi dengan kawat atau rantai yang digerakkan dengan banyak katrol sehingga memberikan kemudahan gerak mekanis melebihi kemampuan manusia.
ADVERTISEMENT
Berikut tiga jenis crane yang sering digunakan untuk proyek konstruksi bangunan:
1. Crane Crawler
Jenis crane ini merupakan alat pengangkat material yang umum digunakan pada tempat proyek pembangunan dengan jangkauan yang tidak terlalu panjang. Crane crawler bisa bergerak 360 derajat dengan roda bisa bergerak bersamaan dalam waktu melakukan pekerjaannya.
Kapasitas angkut crane crawler adalah 75 persen dari kapasitas alat.
Suasana lokasi crane jatuh di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lokasi crane jatuh di Matraman (Foto: Raga Imam/kumparan)
2. Mobile Crane (Truck Crane)
Tipe crane ini berada di atas truk yang bisa dengan gampang dibawa ke lokasi tempat kerja tanpa harus bongkar pasang. Crane ini mempunyai kaki atau tiang yang bisa dipasang saat beroperasi untuk melindungi crane tetap seimbang.
Truck crane juga bisa berputar 360 derajat. Kapasitas angkut jenis crane ini adalah 85 persen dari kapasitas alat.
ADVERTISEMENT
3. Tower Crane
Jenis crane ini sering digunakan untuk mengangkat material di suatu tempat tinggi pada ruangan gerak yang terbatas. Tipe tower crane terbagi lagi berdasarkan pondasi, yakni crane yang bisa berdiri bebas (free standing crane), crane di atas rel (rail mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane), serta crane panjat (climbing crane).
Kapasitas angkut jenis crane ini sebesar 85 persen dari kapasitas alat, sama seperti mobile crane.
Lokasi Jatuhnya Crane Matraman (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi Jatuhnya Crane Matraman (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
Faktor yang harus diperhatikan untuk mengoperasikan crane adalah beratnya material yang diangkut, kecepatan angin dan pemindahan, serta pengereman mesin dalam pergerakan dan pondasi yang kokoh.
Jenis crane yang ambruk di Matraman, Jakarta Timur merupakan tower crane yang ditambatkan pada pondasi proyek pembangunan double double track Kereta Api.
ADVERTISEMENT