Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Tidak seperti pada umumnya, sebuah jembatan yang terbuat dari baja di Amsterdam, Belanda, sedang dibangun oleh lengan robot dengan teknik printing 3D. Jembatan itu akan melintasi sebuah kanal tertua dan paling terkenal di pusat kota Amsterdam, yakni kanal Oudezijds Achterburgwal.
ADVERTISEMENT
Proyek ini dikerjakan oleh sebuah perusahaan percetakan baja MX3D dan didesain oleh Joris Laarman Lab. Serta bekerja sama dengan sejumlah perusahaan, di antaranya bidang arsitektur, metalurgi, hardware dan software komputer, dan robotika.
Secara resmi proyek pembangunan jembatan ini diluncurkan pada Oktober 2015. Dua bulan kemudian, diputuskanlah bahwa jembatan baja ini akan melintasi kanal Oudezijds Achterburgwal--sebuah jembatan yang begitu ikonis di ibu kota negara kincir angin tersebut.
Pada Februari 2017 desain akhir jembatan telah diputuskan setelah mengalami perubahan karena alasan peraturan yang berlaku, teknik dan kepraktisan pengerjaan. Lengan robot itu pun bekerja dengan sendirinya mengikuti desain yang telah ditetapkan.
Bentuk pertama jembatan sepanjang satu meter berhasil dikerjakan selama dua bulan sejak Maret 2017. Enam bulan kemudian, sepertiga rancangan jembatan itu pun berhasil dibuat. Menurut rencana yang tercantum dalam situs resmi MX3D, pada Maret 2018 jembatan ini sudah selesai dibangun dan langsung diuji coba.

Ini bukan kali pertama sebuah jembatan dibangun dengan menggunakan teknik printing dan dikerjakan oleh lengan robot. Pada Oktober lalu para pejabat Belanda merayakan keberhasilan sekaligus pembukaan jembatan yang dibuat dengan cara serupa. Namun, jembatan itu dicetak menggunakan bahan beton.
ADVERTISEMENT
“Jembatannya tidak terlalu besar, tetapi dikerjakan oleh sebuah alat cetak yang membuatnya unik,” kata Theo Salet dari Universitas Teknologi Eindhoven, seperti dikutip Channel News Asia.

Jembatan itu dibuat selama tiga bulan yang dimulai pada bulan Juni. Menurut Theo, salah satu keuntungan jembatan beton yang dibangun dengan teknik cetak itu ialah penggunaan beton yang jauh lebih sedikit daripada teknik konvensional.
Jembatan sepanjang 8 meter itu melintasi selokan air untuk menghubungkan dua jalan dan dapat menahan beban hingga 2 ton.
Belanda termasuk di antara negara-negara, bersama Amerika Serikat dan Cina, yang menjadi pionir tekonologi cetak 3D mutakhir menggunakan teknologi komputer dan robotika untuk mengerjakan objek yang besar.
Jembatan beton dengan struktur yang dibangun dengan teknik cetak juga telah diresmikan di Taman Kota Castilla-La Mancha, Madrid, Spanyol, pada 14 Desember 2016. Jembatan cetak 3D pertama di dunia itu memiliki panjang total 12 meter dan lebar 1,75 meter, dibuat oleh Institute for Advanced Architecture of Catalonia (IAAC).
ADVERTISEMENT
Kini masyarakat dapat menikmati hasil kecanggihan teknologi robotik mutakhir sekaligus teknik percetakan saat menyeberang dengan jembatan tersebut. Perkembangan ini disebut tengah menambah babak baru dalam sejarah perkembangan teknik sipil.