Mengapa Ada Smartphone Versi Pro, Plus, atau Lite?

8 Januari 2020 7:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi smartphone. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi smartphone. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Peluncuran sebuah smartphone akhir-akhir ini selalu diikuti oleh varian lainnya, seperti Pro dan Lite, dari smartphone tersebut. Sebagai contoh, awal tahun ini Samsung baru saja merilis Galaxy S10 Lite dan Note 10 Lite untuk melengkapi menambah variasi smartphone yang dijual ke pasar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, untuk seri Galaxy S10, Samsung telah merilis S10 biasa, S10 Plus, dan S10e. Sedangkan di jajaran Note 10 sudah ada varian biasa dan Note 10 Plus.
Tak hanya Samsung, hampir semua vendor smartphone saat ini merilis banyak varian dalam satu seri yang sama. Meski masuk ke dalam seri atau jajaran tipe yang sama, varian yang berbeda menunjukkan perbedaan spesifikasi satu sama lain.
Lantas, mengapa vendor smartphone merilis seri yang sama dengan varian yang banyak? Menurut Lucky Sebastian, pengamat gadget yang terkenal dengan akun Twitter @gadtorade, ini merupakan upaya produsen untuk mencakup pangsa pasar yang lebih luas.
Smartphone Samsung Galaxy S10, Galaxy S10 Plus, Galaxy S10e, dan Galaxy S10 5G. Foto: Henry Nicholls/Reuters
"Strategi ini memang sudah lama, ada yang menyebut varian Pro atau Plus, yang ada kata Plus atau Pro, biasanya spesifikasinya lebih tinggi," kata Lucky, saat dihubungi kumparan, Selasa (7/1).
ADVERTISEMENT
"Strateginya supaya menjangkau pasar yang lebih luas untuk produk dalam satu kategori, misalnya yang butuh spek (spesifikasi) lebih (mungkin dari sisi prosesor, ukuran layar, atau kamera) bisa mengambil yang Pro, sementara pengguna yang lebih kasual bisa mengambil produk standarnya, sehingga pasarnya lebih besar."
Senada dengan Lucky, Risky Febrian, Market Analyst IDC Indonesia, menyebut bahwa varian beragam dari satu seri smartphone ditujukan untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas.
Risky melihat, strategi semacam ini telah menjadi tren di semua produsen smartphone dan di seluruh rentang harga yang ada. Varian yang beragam itu akan menambah pilihan konsumen ketika tertarik dengan sebuah seri smartphone.
“Pengenalan beberapa varian dalam satu model smartphone biasanya merupakan strategi vendor untuk dapat meraih target pasar yang lebih luas. Strategi ini umum ditemukan di hampir seluruh rentang harga, dan bukan hanya dari para vendor global dan China, tapi juga sering dilakukan oleh para vendor lokal," kata Risky.
iPhone 11 Pro Max, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
"Strategi ini didasari oleh kebutuhan masing-masing konsumen yang cenderung berbeda, dengan memperkenalkan beberapa varian dalam model yang sama, para vendor bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda-beda tersebut. Seperti contohnya, ada konsumen yang membutuhkan kapasitas penyimpanan & RAM yang lebih besar, layar yang lebih lebar, ataupun kapabilitas kamera yang lebih lengkap," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Selain faktor cakupan pangsa pasar, ada aspek lain yang menjadi pertimbangan produsen dalam merilis varian yang beragam. Menurut Lucky, dengan merilis varian yang banyak, perusahaan bisa memangkas ongkos produksi smartphone.
Pasalnya, dengan merilis varian Pro atau Lite, perusahaan tak lagi perlu mengeluarkan biaya untuk penelitian dan pengembangan (research and development/RnD). Ongkos penelitian itu justru signifikan ketika memproduksi sebuah tipe smartphone baru.
"Membuat sebuah produk yang benar-benar baru itu butuh biaya yang tinggi, dari RnD, test, software, dan lain-lain," jelas Lucky. "Membuat versi Pro itu berarti sebagian besar produk sudah jadi, hanya tinggal menambah atau mengganti komponen saja, seluruh biayanya lebih murah sehingga bisa lebih bersaing juga dari sisi harga dan kecepatan untuk dihadirkan."
ADVERTISEMENT