Mengapa Instagram Tampilkan Banyak Foto Seksi?

17 Juni 2020 14:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Instagram Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Instagram Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Peneliti dari organisasi riset Algorithm Watch melakukan studi terhadap sistem algoritma pada Instagram. Berdasarkan hasil riset, mereka melaporkan bahwa Instagram cenderung menyajikan lebih banyak foto seksi di timeline dan tab Discovery pengguna.
ADVERTISEMENT
Penelitian itu melibatkan 26 pengguna Instagram untuk melihat foto-foto dari 37 kreator terpilih yang paling sering muncul dalam feed utama mereka. Uji coba itu dilakukan menggunakan add-on browser.
Add-on browser akan secara otomatis me-refresh Instagram secara berkala dan menganalisis foto-foto yang dilihat. Secara keseluruhan, ada 2.400 foto yang dilihat dan dianalisis sejak Februari hingga Mei 2020.
Berdasarkan periode itu, 21 persen foto dari akun kreator yang dipilih mengandung unsur ketelanjangan, seperti perempuan dengan busana renang dan/atau pria telanjang dada. Di feed Instagram partisipan, foto-foto ini merupakan 30 persen dari semua postingan dari akun kreator tersebut.
“Postingan yang mengandung gambar wanita dengan pakaian dalam atau bikini 54 persen lebih sering muncul di feed partisipan kami. Postingan yang berisi foto pria telanjang dada 28 persen lebih sering untuk ditampilkan,” tulis laporan Algorithm Watch, dilansir Business Insider.
Ilsutrasi perempuan melihat promosi produk diet dan bedah plastik Foto: Shutterstock
Namun, laporan itu juga menyebutkan bahwa tanpa audit penuh atas algoritma Instagram, sulit untuk untuk menarik kesimpulan apa yang menyebabkan kecenderungan foto dengan unsur semi-pornografi lebih sering muncul di timeline.
ADVERTISEMENT
Penjelasan sederhananya ialah foto tersebut lebih sering muncul karena ada banyak pengguna lain yang berinteraksi dengan postingan tersebut. Hal itu yang menyebabkan postingan itu muncul di tempat yang lebih jelas dibandingkan foto lain.
Laporan itu juga merujuk pada paten teknologi algoritma yang dibuat Facebook pada tahun 2015. Paten sistem itu mampu mendeteksi dan menganalisis konten gambar mana saja yang bisa menjadi kandidat baik untuk engagement yang tinggi.
Kayser-Bril, salah satu penulis laporan, mengatakan bahwa sulit untuk menentukan bagaimana sistem algoritma Instagram bekerja hanya berdasarkan jumlah likes atau deteksi postingan yang mengandung ketelanjangan. Untuk memastikan itu, penelitian harus melibatkan audit server di dalam Facebook.
“Satu-satunya cara untuk mengetahui cara kerjanya adalah dengan mengaudit apa yang sebenarnya terjadi di dalam server Facebook, dan tidak ada cara kita dapat melakukan itu," jelas Kayser-Bril.
Aplikasi Instagram di iOS. Foto: Webster2703 via Pixabay
Menanggapi hasil penelitian tersebut, Facebook mengelak bahwa sistem algoritma Instagram mendorong postingan yang mengandung semi-pornografi. Ia mengatakan bahwa penelitian tersebut sangat terbatas.
ADVERTISEMENT
"Penelitian ini kekurangan berbagai hal dan menunjukkan kesalahpahaman tentang cara kerja Instagram," kata seorang juru bicara Facebook  kepada Algorithm Watch.
"Kami memberi peringkat pada unggahan di timeline Anda berdasarkan konten dan akun yang menunjukkan minat Anda, bukan pada faktor seperti postingan perempuan berpakaian bikini," tambahnya.