Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengenal Andy Rubin, Kreator Android yang Kini Bikin Ponsel Essential
31 Mei 2017 15:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Andy Rubin ternyata tidak siap untuk pensiun saat meninggalkan Google di tahun 2014. Sebagai pekerja keras dan seorang kreator, dia selalu bergairah untuk membangun sesuatu. Ketika menjadi seorang engineer di General Magic (perusahaan spin off Apple), dia membangun beberapa perangkat portabel yang terhubung ke Internet. Sebagai CEO Danger, dia menciptakan Sidekick yang mendefinisikan diri sebagai "smartphone" dan jauh hari sebelum kategori itu populer. Kemudian, Rubin menciptakan Android , sistem operasi yang bisa ditemukan di lebih dari 2 miliar perangkat ponsel, televisi, sampai jam tangan.
Kegigihan Rubin tidak selesai sampai di situ. Dia bukan tipikal orang yang puas dengan duduk-duduk menunggu saja, menyaksikan pertarungan brutal antara Google vs Apple vs Facebook.
Rubin masih seperti yang dulu. Seorang yang percaya bahwa platform terbuka akan menang. Prinsip ini dia pegang ketika membangun Android Inc, sebuah perusahaan cikal-bakal sistem operasi Android.
Nama Android sendiri mengacu pada nama panggilan Rubin ketika kecil karena kegemarannya pada robot. Tidak aneh jika kemudian Rubin memakai Android sebagai nama perusahaan dan proyek besarnya.
ADVERTISEMENT
Sejak kecil, sosok bernama lengkap Andrew E. Rubin itu sudah memiliki minat yang besar terhadap perangkat-perangkat teknologi atau gadget. Ia mendapatkan pengetahuan seputar gadget berkat ayahnya, yang bekerja di sebuah perusahaan pemasaran untuk produk-produk elektronik terbaru.
Kesukaan terhadap gadget terbawa sampai Rubin dewasa dan kuliah. Dia menyelesaikan kuliah ilmu komputer di Utica College, New York, pada 1986. Di tahun yang sama, ia langsung bekerja untuk perusahaan optik dan lensa kamera Carl Zeiss AG sebagai teknisi robotika hingga 1989.
Apple dan Danger
Karier Rubin di Carl Zeiss tidak bertahan lama. Dia memilih untuk segera loncat ke perusahaan besar di Amerika Serikat, Apple, sebagai teknisi manufaktur mulai 1989 hingga 1992.
Apple adalah tempat menempa ilmu. Pengalaman di Apple memberikan banyak 'pencerahan' bagi Rubin untuk menciptakan Android di masa depan. Dia ikut ke perusahaan General Magic ketika Apple memilih untuk melakukan spin-off agar ada unit usaha yang fokus mengembangkan perangkat komunikasi dalam genggaman.
General Magic adalah "rumah" bagi sejumlah teknisi dan pemrogram hebat, karena di sanalah, sejumlah pendiri perusahaan teknologi sempat memulai karier. Sebut saja Tony Fadell yang turut mengembangkan iPod, iPhone, dan kini membangun Nest, lalu Pierre Omidyar sang pendiri eBay, Steve Perlman si pendiri WebTV, dan tentu saja Andy Rubin.
Bekerja di Apple adalah masa penting bagi Rubin dan dari sinilah jiwa wirausahanya tumbuh.
Pada tahun 2000, Rubin dengan berani membangun Danger Inc., bersama Matt Hershenson dan Joe Britt. Perusahaan ini menciptakan salah satu ponsel pertama yang terhubung ke jaringan internet bernama Sidekick. Perusahaan telekomunikasi T-Mobile, dua tahun kemudian mulai menjual produk Sidekick yang didefinisikan sebagai smartphone yang punya kelengkapan keyboard, email klien, browser web mobile, dan AOL Instant Messenger. Perangkat ini dijual seharga 200 dolar AS dan biaya bulanan sebesar 40 dolar AS.
Sayang, Rubin tidak bertahan lama di Danger. Dia keluar dari perusahaan itu pada 2003 dan kemudian mendirikan Android Inc.
Android Inc
Perusahaan ini didirikan pada Oktober 2003 di Palo Alto, California, oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Mereka mendeskripsikan proyek sistem operasi Android sebagai "potensi besar untuk mengembangkan perangkat mobile yang lebih pintar dan dapat lebih memahami lokasi pengguna dan kebutuhannya".
Kemudian pada Juli 2005, Google membeli Android Inc. dengan nilai 50 juta dolar AS, yang turut memboyong Rubin, Miner, dan White bergabung dengan Google. Rubin menjadi Senior Vice President of Mobile and Digital Content Google hingga Maret 2013.
ADVERTISEMENT
Ponsel pintar pertama yang berjalan dengan sistem operasi Android adalah HTC Dream yang dirilis pada Oktober 2008. Kemudian pada 2010, Google meluncurkan ponsel Nexus, yang menjadi awal dari kedatangan rombongan ponsel-ponsel pintar lain dengan sistem operasi Android.
Satu per satu vendor ponsel menyambut Android. Saat ini lebih mudah untuk menghitung vendor yang tidak mengadopsi Android. Kita semua menjadi saksi hidup bagaimana Android menjelma menjadi sistem operasi perangkat mobile terbesar di dunia. Seluruh dunia mengagumi teknologi yang diciptakan Android, dan semua itu berkat ide cemerlang Andy Rubin. Ia memiliki 17 hak paten terkait temuannya di bidang teknologi, termasuk pengembangan Android.
Keluar dari Google
Android dan Rubin sudah tidak bisa lagi dikaitkan. Sistem operasi terbuka itu telah berubah menjadi sesuatu yang amat pintar dan digdaya. Bakti Rubin terhadap Google terbilang besar, ia tak hanya mengembangkan Android, tapi juga bisnis konten digital dan mobile lewat pengembangan Google Play.
Pada Maret 2013, CEO Google kala itu, Larry Page, mengumumkan Rubin tak lagi berada di divisi Android dan posisinya digantikan oleh Sundar Pichai yang kini menjabat jadi CEO Google. Pada Desember 2013, Rubin mulai memimpin divisi robotika Google, termasuk Boston Dynamics, sebuah divisi yang telah ia sukai sejak kecil. Tetapi itu tak membuat Rubin terus betah berada di Google.
Setelah sembilan tahun berada di Google, Rubin memutuskan untuk hengkang dari perusahaan tersebut, tepatnya pada 30 Oktober 2014.
Seperti yang telah disebutkan di awal, pria kelahiran 1 Januari 1963 ini tidak bisa cuma duduk-duduk menikmati masa pensiun. Rubin membangun sebuah inkubator startup bernama Playground Global. Lalu dia juga menjadi mitra untuk venture capital Redpoint Ventures.
Belakangan, sekitar setahun terakhir ini, nama Andy Rubin kembali mencuat di dunia teknologi, khususnya di bidang smartphone. Ia diketahui diam-diam sedang menggarap proyek ponsel rahasia, yang produknya sudah diproduksi sejak awal 2017.
ADVERTISEMENT
Selang beberapa bulan beredarnya kabar itu, Rubin pun mengungkap dengan pasti hasil dari proyeknya tersebut, yang kemudian mengundang decak kagum. Ponsel yang ia ciptakan diberi nama Essential, dan resmi sudah diperkenalkan ke publik pada 30 Mei kemarin.
Membangun Essential
Essential menjadi jawaban atas kekecewaan Rubin terhadap kondisi teknologi yang ada saat ini. Bersama dengan teman lamanya, ia menyebut industri teknologi sudah terlalu berantakan dengan banyaknya fitur yang malah mengacaukan hidup dan produk yang tidak saling bekerja sama dengan baik.
Dia tersadar bahwa itu semua salah satunya didorong oleh keberadaan Android. Ada dorongan untuk mempertanggungjawabkan hal itu.
ADVERTISEMENT
[Baca juga: Andy Rubin Ungkap Alasan Bangun Startup Ponsel Essential ]
Rubin berkata dia harus membangun sebuah teknologi yang bisa terhubung ke perangkat lain dengan sangat baik. Untuk menekan berkembangannya lautan produk, Essential akan membangun perangkat yang tidak menjadi usang setiap tahunnya, dan teknologi tersebut harus membantu konsumen dalam menikmati hidup.
Essential kemudian diklaim Rubin akan menjadi perusahaan yang menggunakan cara abad ke-21 untuk membangun produk sesuai keinginan manusia yang tinggal di abad 21.
Ponsel Essential hadir untuk pasar premium dan tidak mau tanggung-tanggung, dengan harga mulai 699 dolar AS. Model pertamanya dengan kode PH-1 dibekali spesifikasi tinggi seperti prosesor Qualcomm Snapdragon 835, RAM 4 GB, memori internal 128 GB, dan baterai 3040 mAh. Sementara sistem operasinya, Rubin masih memilih hasil ciptaannya. Ponsel ini berjalan dengan sistem operasi Android 7.1.1 (Nougat).
Layar dari ponsel ini berukuran 5,7 inci dengan bodi yang dibalut material titanium dan keramik, diklaim membuatnya tahan banting.
[Baca juga: Spesifikasi 'Dewa' Ponsel Essential Buatan Pencipta Android ]
Seperti ponsel Moto Z, Essential mengusung desain modular. Modular di sini tidak mengacu pada komponen peranti keras inti yang dapat dibuka-pasang. Modular di sini mengacu pada aksesori atau alat bantu yang membuat fungsi dan fitur sebuah ponsel menjadi bertambah.
Semangat yang diusung Essential tidak bisa disepelekan begitu saja dan para kompetitornya patut was-was dengan langkah-langkahnya. Essential jelas tidak akan memposisikan dirinya seperti Apple yang cenderung selektif mengatur aplikasi apa saja yang bisa berjalan di iPhone dan, baru-baru ini saja mereka membiarkan pengguna menghapus aplikasi yang tidak diinginkan untuk terinstal.
Rubin dan Essential menggembar-gemborkan dirinya sebagai perusahaan yang menghargai pilihan para pengguna. Rubin tidak berhenti mencoba membangun ponsel yang selalu dia inginkan.
[Baca juga: Ponsel Essential Buatan Andy Rubin Bakal 'Dibanjiri' Aksesori Keren ]
ADVERTISEMENT