Mengenal Aplikasi Truecaller dan Getcontact yang Bisa Lacak Nomor HP

1 Oktober 2019 9:59 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melacak nomor telepon. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melacak nomor telepon. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dan pelajar kembali terjadi di kawasan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (30/9). Seperti yang sudah-sudah, media sosial kembali diramaikan oleh pembicaraan seputar aksi unjuk rasa ini, terutama Twitter.
ADVERTISEMENT
Menariknya, di lini masa Twitter ada pembicaraan yang berhubungan dengan aksi demo dan dua aplikasi smartphone, bernama Truecaller dan Getcontact. Awal mulanya, netizen Twitter penasaran dengan nomor telepon dalam tangkapan layar percakapan grup WhatsApp soal aksi demo yang diindikasi bayaran.
Netizen itu melacak nomor yang ada di percakapan tersebut dengan dua aplikasi Truecaller dan Getcontact. Hasilnya mereka menemukan pemilik asli dari nomor-nomor tersebut.
Lantas apa sebenarnya aplikasi Truecaller dan Getcontact? Apakah aman digunakan?
Dalam penelusuran kumparan, dua aplikasi Truecaller dan Getcontact memiliki fungsi yang sama, namun ada fitur yang berbeda. Fungsi kedua aplikasi ini adalah mengidentifikasi dan memblokir nomor telepon yang terindikasi spam atau penipuan.
Kedua aplikasi ini menggunakan algoritma khusus untuk bisa melacak nomor telepon yang tidak dikenal dan mengetahui identitas pemiliknya. Dengan diketahui identitas aslinya, pengguna bisa melakukan pemblokiran nomor tersebut. Pencarian hanya bisa dilakukan menggunakan nomor telepon, bukan nama.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana suatu nomor diidentifikasi sebagai spam dan diketahui identitasnya?
Untuk mengetahui suatu nomor spam atau bukan, kedua aplikasi melakukan kurasi yang sama. Daftar nomor yang diidentifikasi spam didapat berdasarkan informasi atau tanda dari pengguna.
Aplikasi Truecaller. Foto: Screenshot Aplikasi Truecaller
Suatu nomor akan terdaftar sebagai spam, jika ada beberapa contoh nomor untuk membuat panggilan gangguan, pemasaran, kemudian pengguna dua aplikasi tersebut memberi label spam.
Jika nomor telepon yang telah ditandai spam, maka pengguna dua aplikasi tersebut bisa melakukan blokir. Biasanya pengguna akan melabeli nomor spam dengan identitas khusus.
Ada perbedaan fitur antara Truecaller dan Getcontact, selain fungsi utama mereka mengindentifikasi nomor telepon dan blokir spam. Truecaller digunakan untuk merekam pembicaraan telepon penting dan mengidentifikasi SMS spam, serta memblokirnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana soal keamanan kedua aplikasi ini?
Truecaller dan Getcontact mengklaim bahwa aplikasi mereka aman, terutama data dan privasi pengguna. Kedua aplikasi ini memang meminta izin atau permission ke daftar kontak, kemudian Truecaller juga menambahkan izin ke SMS, penyimpanan, dan microphone.
Izin kontak yang diberikan ke dua aplikasi dikatakan untuk membuat pencarian nomor telepon menjadi lebih baik. Dalam pernyataannya, mereka menegaskan tidak akan membagikan daftar kontak ke pengguna lain.
Pengguna juga bisa memutuskan apakah mau membagikan daftar kontaknya ke pengembang aplikasi atau tidak. Walau begitu, kedua aplikasi ini tidak bisa melihat siapa yang menyimpan nomor pengguna.
Aplikasi Getcontact. Foto: Screenshot Aplikasi Getcontact
Aplikasi Getcontact belum memiliki fitur yang lengkap dibandingkan Truecaller. Dia hanya bisa melacak nomor dan memblokir telepon spam. Tetapi, verifikasi nomor telepon yang dilakukan dibuat menggunakan hashtag atau tagar untuk mengetahui identitas pemilik nomor.
ADVERTISEMENT
Kedua aplikasi ini memiliki layanan berlangganan untuk beberapa peningkatan fitur, seperti pencarian nomor telepon yang tidak terbatas hingga mengetahui siapa saja yang mencari nomor telepon kita.
Truecaller dan Getcontact telah tersedia di Android dan iOS. Truecaller dibuat oleh True Software Scandinavian AB dan telah dirilis tahun 2012. Sementara, Getcontact dikembangkan oleh Getcontact LLP dan dirilis pada 2016.