Mengenal Dogecoin: Berawal dari Meme, Didukung Orang Terkaya Dunia Elon Musk

8 Februari 2021 9:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meme dari scene Lion King yang telah diedit, menampilkan Elon Musk menggendong Doge Shiba Inu yang jadi simbol Dogecoin. Foto: Elon Musk/Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Meme dari scene Lion King yang telah diedit, menampilkan Elon Musk menggendong Doge Shiba Inu yang jadi simbol Dogecoin. Foto: Elon Musk/Twitter
ADVERTISEMENT
Tak semua yang berurusan dengan uang adalah hal yang serius. Contohnya adalah Dogecoin, mata uang kripto yang sejak awal 2021 ini nilainya melejit hingga 779,02 persen, menurut catatan CoinDesk per 4 Februari 2020.
ADVERTISEMENT
Dari segala aspek, sebenarnya, mata uang kripto ini enggak ada serius-seriusnya. Logo cryptocurrency ini, misalnya, terinspirasi dari meme. Alih-alih pakai simbol yang tegas dan serius, ia menampilkan meme anjing Shiba Inu sebagai maskotnya.
Tak cuma itu, tulisan di sekeliling logo Dogecoin juga memakai font Comic Sans -yang sering dianggap menunjukkan ketidakseriusan dalam urusan desain.
Image eksentrik Dogecoin tidak terlepas dari bagaimana para pembuatnya melahirkan sang mata uang. Kepada Motherboard, salah seorang pendiri Dogecoin, Billy Markus, mengatakan bahwa ia memang membuat mata uang kripto itu "tanpa banyak pemikiran."

Awal mula Dogecoin: dari lelucon kocak hingga mata uang kripto

Dogecoin lahir pada 2013 lalu. Ia dibuat oleh Jackson Palmer, seorang marketing di Adobe, dan Billy Markus, yang bekerja sebagai software developer di IBM.
ADVERTISEMENT
Meski eksentrik, Dogecoin sebenarnya berbagi kemiripan dengan cryptocurrency lain seperti Bitcoin. Ia adalah uang digital yang memungkinkan transaksi peer-to-peer di seluruh jaringan yang terdesentralisasi.
Satu perbedaan penting: Bitcoin adalah cryptocurrency yang sudah terbukti nilainya. Beberapa orang percaya, ia adalah mata uang jenis baru yang berpotensi mengubah cara kerja uang di abad ke-21.
Adapun Dogecoin adalah mata uang yang sebenarnya merupakan lelucon sarkas soal Bitcoin.
Ilustrasi Bitcoin Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Menurut laporan The New York Times dan Motherboard, Dogecoin bermula ketika Palmer sedang gabut dan ingin bikin lelucon kocak. Ia, yang saat itu merupakan fans cryptocurrency, melihat banyak orang berbicara tentang Bitcoin, mata uang kripto tertua dan paling bernilai.
Entah bagaimana, Palmer tiba-tiba ingin menemukan cara untuk mengolok-olok sensasi cryptocurrency dan Bitcoin yang lagi berkembang. Pada 2013, dia mulai ngetweet lelucon soal perpaduan Bitcoin dan meme Doge Shiba Inu: Dogecoin.
ADVERTISEMENT
"Berinvestasi di Dogecoin," kicau Palmer di akun Twitter-nya kala itu, "cukup yakin ini adalah hal besar berikutnya."
Tweet tersebut kemudian mendapat banyak perhatian netizen. Tak berhenti di kicauan Twitter, Palmer kemudian memutuskan untuk melanjutkan leluconnya lebih serius lagi.
Jadi, dia membeli domain Dogecoin.com dan mengunggah foto meme Doge Shiba Inu yang diedit ke foto koin. Dalam sebuah kesempatan, ia menceritakan hal itu dilakukannya saat 'gabut' sepulang kerja.
“Suatu malam setelah bekerja, saya duduk dengan bir, saya memiliki terlalu banyak waktu luang, dan saya membeli (domain) Dogecoin.com. Lalu saya melakukan Photoshop logo ke koin dan menaruhnya di sana,” kata Palmer kepada Motherboard.
Kala itu, Dogecoin belum menjadi cryptocurrency. Dogecoin hanyalah lelucon belaka. Namun, Palmer kemudian dihubungi oleh Billy Markus. Billy sendiri ingin membuat mata uang digital, tetapi kesulitan mempromosikan upayanya.
ADVERTISEMENT
Tertarik dengan popularitas lelucon Palmer soal Dogecoin, Markus kemudian meminta izin untuk membangun peranti lunak di baliknya agar lelucon itu bisa jadi mata uang virtual yang sebenarnya.
Dogecoin, yang awalnya cuma sebatas meme dan lelucon kocak, kemudian benar-benar menjadi mata uang kripto. Dia merupakan salah satu ‘altcoin’, mata uang kripto alternatif selain Bitcoin, yang lahir di era awal cryptocurrency.

Nilai Dogecoin: kultur meme di internet hingga dipompom Elon Musk

"Dari segi teknis, Dogecoin tidak terlalu inovatif,” kata Jason Potts dan Chris Berg, peneliti dari RMIT University, dalam tulisan mereka di The Conversation. “Tetapi Dogecoin jauh lebih menarik jika dilihat melalui lensa budaya.”
Seperti banyak altcoin awal, Dogecoin didasarkan pada kode sumber asli Bitcoin. Sumber kode Dogecoin sendiri berasal dari Litecoin, yang pada gilirannya didasarkan pada Bitcoin.
Ilustrasi Dogecoin. Foto: Instagram @dogecoinusa
Bagi kamu yang belum paham, mata uang kripto sebenarnya berbentuk kode. Dan karena perputaran mata uang kripto tidak punya badan regulasi sentral, koin baru sebuah mata uang kripto dibuat ketika transaksi antar pengguna dikonfirmasi oleh proses yang dikenal sebagai mining (penambangan).
ADVERTISEMENT
Melalui proses mining inilah transaksi peer-to-peer mata uang kripto diaudit, di mana si penambang bakal mendapat bayaran mata uang kripto atas hasil kerjanya.
Meski demikian, dalam beberapa kasus mata uang kripto, jumlahnya koinnya terbatas. Kelangkaan jumlah koin itulah yang membuat nilai mata uang kripto meningkat.
Bitcoin, misalnya, pasokannya cuma bakal bisa mencapai 21 juta koin saja. Koin baru yang dirilis tiap tahun juga makin sedikit karena waktu proses transaksinya semakin lambat.
Namun, dalam kasus mata uang kripto seperti Dogecoin yang kodenya telah dimodifikasi, transaksinya jauh lebih cepat dan tidak punya batasan pasokan. Saat ini, ada lebih dari 128 miliar koin Dogecoin, di mana pasokannya bertambah 5 miliar per tahun.
ADVERTISEMENT
Dengan jumlah yang jauh lebih banyak, tidak heran kapitalisasi pasar Dogecoin lebih sedikit daripada Bitcoin. Saat ini, Dogecoin punya nilai pasar 5,88 miliar dolar AS, sedangkan Bitcoin mencapai 600 miliar dolar AS.
Meski murah, Dogecoin saat ini menarik perhatian dunia. Dalam setahun terakhir, ia melejit 1.707 persen. Pada 6 Februari 2020 lalu, nilainya berada di kisaran 0,002533 dolar AS per koin, menurut catatan CoinDesk. Setahun kemudian, pada 5 Februari 2021, nilainya menjadi 0,045791 dolar AS per koin.
Tapi, bagaimana bisa mata uang meme ini meningkat begitu drastis dalam setahun? Sebagian ahli tidak begitu paham mengapa.
"Ini adalah teka-teki bagi saya mengapa Dogecoin sangat dihargai," kata Adrian Lee, seorang dosen keuangan di University of Technology di Sydney, kepada CNET.
ADVERTISEMENT
"Dogecoin adalah koin yang mudah ditiru. Saya tidak tahu bagaimana itu membedakan dirinya dari Bitcoin. Saya benar-benar berpikir itu ada hubungannya dengan didirikan lebih awal. Dan juga (logo) anjingnya."
Beberapa ahli keuangan lain mencoba melihat nilai Dogecoin dalam perspektif yang lebih luas untuk menjelaskan secara masuk akal kenapa mata uang meme itu jadi berharga. Potts dan Berg, misalnya, menganggap bahwa nilai Dogecoin dihasilkan dari kultur meme di internet.
Potts dan Berg mendasari pandangan mereka tersebut dari bagaimana komunitas di situs web forum Reddit dan orang paling sugih di dunia sekaligus ‘meme dealer’ Twitter, Elon Musk, mempromosikan Dogecoin sebagai mata uang kripto masa depan sejak awal tahun ini.
“Dogecoin dibuat sebagai lelucon untuk mengolok-olok cryptocurrency, tetapi takdir menyukai ironi. Hasil yang paling ironis adalah Dogecoin menjadi mata uang Bumi di masa depan," kata Musk dalam sebuah sesi chat dengan penggemarnya di platform Clubhouse pada awal Februari 2020.
ADVERTISEMENT
Musk sendiri memang terkenal sebagai penggemar Dogecoin. Dan mengingat pengaruhnya yang besar (dia bisa dibilang influencer, bagaimanapun juga), setiap tindak-tanduknya di Twitter terkait Dogecoin berdampak pada nilai mata uang tersebut.
Pada 29 Januari 2021, misalnya, Musk mengunggah foto anjing di Twitter. Kicauan tersebut tampak tidak ada konteks dan tidak ada caption apapun yang dihubungkan dengan Dogecoin. Namun, di hari yang sama mata uang kripto itu naik hingga 822 persen jika dalam 24 jam, menurut CoinDesk.
Juga, pada Kamis (4/2), Musk posting meme dirinya menggendong Doge Shiba Inu. Di hari yang sama, nilai Dogecoin meroket 50 persen.
Kultur meme dan budaya di internet semacam inilah yang dianggap menjadikan Dogecoin berharga.
“Dogecoin paling baik dianggap sebagai produk budaya, bukan sebagai aset keuangan. Kenyataannya adalah beberapa pengguna cryptocurrency menganggapnya sebagai investasi serius atau untuk digunakan dalam transaksi reguler. Sebaliknya, memiliki Dogecoin berarti berpartisipasi dalam suatu budaya,” kata mereka.
ADVERTISEMENT
“Orang-orang membelinya karena menyenangkan untuk dimiliki, pada dasarnya lucu, dan hadir dengan pengalaman komunitas yang ramah dan menyenangkan.”
Dogecoin sendiri sebenarnya bisa dipakai untuk pembayaran digital, tentu dengan syarat pedagang mau menerimanya. Ia, bagaimanapun, tetap sebuah mata uang: Alat tukar.
Namun, Potts dan Berg menilai bahwa orang beli Dogecoin bukan untuk alat tukar. Lebih dari itu, kata mereka, orang beli Dogecoin karena mata uang ini lucu, khususnya bagi penikmat kultur meme di internet.
“Bitcoin adalah sejenis "emas digital" yang diadopsi sebagai lindung nilai yang aman terhadap ketidakpastian politik dan ekonomi. Dogecoin, di sisi lain, adalah meme yang ditambahkan orang ke dompet digital mereka karena menurut mereka itu lucu,” kata Potts dana Berg.
ADVERTISEMENT
“Namun dalam ekonomi digital terbuka, meme menggerakkan pasar.”