Mengenal ION Mobility, Startup yang Siap Jual Motor Listrik di Indonesia

16 Oktober 2020 8:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pendiri ION Mobility, Joel Chang dan James Chan. Foto: ION Mobility
zoom-in-whitePerbesar
Dua pendiri ION Mobility, Joel Chang dan James Chan. Foto: ION Mobility
ADVERTISEMENT
Jutaan kendaraan bermotor setiap hari melintasi ruas-ruas jalan utama di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara. Tanpa kita sadari, jutaan kendaraan ini turut menyumbang emisi gas karbon ke Bumi sehingga menyebabkan perubahan iklim dan pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Inilah yang kemudian coba diubah oleh startup asal Singapura, ION Mobility. Tidak main-main, ION Mobility bersiap untuk meluncurkan produk motor listrik di Indonesia pada tahun 2021.
CEO ION Mobility, James Chan, berambisi untuk mengembangkan sebuah merek kendaraan elektrik yang unggul di kawasan Asia Tenggara, bersaing dengan merek terdahulu, seperti Gesits dari Indonesia atau Scorpio Electric dari Singapura. Produk mereka ditargetkan menarik perhatian publik untuk bergabung dalam revolusi kendaraan listrik dan menjanjikan harga jual yang terjangkau.
"Kami berkomitmen untuk menawarkan pengendara di Asia Tenggara suatu alternatif yang lebih baik dari pada motor dengan bahan bakar bensin yaitu motor listrik generasi baru, pintar dan terintegrasi yang ramah lingkungan, penuh aspirasi dengan harga yang terjangkau," ujar James.
ADVERTISEMENT
Dana segar 3,3 juta dolar AS atau hampir Rp 50 miliar telah diterima perusahaan dari berbagai investor global, yang katanya akan digunakan untuk mengguncang pasar motor di Indonesia dan Asia Tenggara.
Beberapa investor yang turut berpartisipasi antara lain adalah Monk’s Hill Venture, TNB Aura, Village Global, serta dana 500 Durians yang merupakan program dari pemodal ventura 500 Startups di Asia Tenggara.
Motor listrik purwarupa Model 0 buatan ION Mobility. Foto: ION Mobility
Motor purwarupa ION Mobility Model 0. Foto: ION Mobility
Para pendiri ION Mobility bukan orang sembarangan. Sebelum mendirikan ION, James Chan adalah seorang investor dan pengusaha di Neoteny Labs, Silicon Straits, dan WeCash.
James ditemani oleh seorang COO, Joel Chang. Sebelum terjun ke ION Mobility, Joel adalah seorang veteran di industri otomotif. Ia turut mendirikan Scorpio Electric dan pernah memimpin group dealer dari BMW saat pendirian dan ekspansi di kawasan Asia.
ADVERTISEMENT
Saat ini ION Mobiliy mengembangkan purwarupa kendaraan elektrik yang mereka sebut ION 1. Kendaraan ini dirakit oleh tim ION Mobility yang berada di Singapura, Jakarta (Indonesia), dan Shenzhen (China).
James mengatakan kepada kumparanTECH, bahwa Model 1 bukanlah desain motor final yang akan dibawa ION Mobility ke pasar Indonesia. Motor yang akan dirilis ke pasar ditargetkan bisa diungkap ke publik pada 2021, dan mereka berharap setelahnya bisa dijual untuk umum.
Para investor percaya diri produk ION Mobility akan mendapatkan sambutan yang baik di Indonesia dan Asia Tenggara, karena kawasan ini sangat potensial untuk bisnis kendaraan roda dua.
"Asia Tenggara merupakan pasar bagi pengguna motor yang terbesar dan terbanyak di dunia. Dengan adanya generasi masyarakat kelas tengah yang sedang berkembang juga generasi pengendara yang mencari motor dengan harga terjangkau, ramah lingkungan dan kekinian, ION Mobility siap untuk menggabungkan performa teknis, desain modern dan konektivitas mobil kepada masyarakat," ungkap Managing Partner Monk’s Hill Ventures, Kuo-Yi Lim.
Seseorang mengendarai purwarupa motor listrik Model 0 buatan ION Mobility. Foto: ION Mobility
Industri motor di Asia Tenggara bernilai sangat tinggi. Pada tahun 2023 mendatang, nilai sebelumnya diperkirakan akan mencapai 8,53 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Pasangan James dan Joel berencana fokus pada pasar motor di Indonesia. Alasannya, Indonesia tidak hanya memiliki pasar motor terbesar di Asia Tenggara dan Asia, tetapi juga di seluruh dunia. ION Mobility berencana meluncurkan motor listrik di Indonesia pada 2021.
ION Mobility juga telah memperluas tim dan operasionalnya di Singapura, Jakarta, dan Shenzhen. Beberapa sektor yang tengah difokuskan adalah riset, penelitian in-house, kemitraan rantai pasok, dan juga produksi.
Charles Wong, Managing Partner dari TNB Aura, yang merupakan salah satu investor ION Mobility, berkata bahwa Asia Tenggara mewakili 8 persen populasi dunia, dan sebanyak 25 persen dari permintaan sepeda motor global ada di sini," ujar Charles. "Dengan mendobrak batasan produksi dan desain, kami percaya bahwa tim ION Mobility secara unik diposisikan untuk mengambil kesempatan besar ini."
ADVERTISEMENT
(EDR)