Mengenal XXVI Holdings, Perusahaan Induk untuk Proyek Ambisius Google

4 September 2017 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Google (ilustrasi) (Foto: REUTERS/Mike Blake)
zoom-in-whitePerbesar
Google (ilustrasi) (Foto: REUTERS/Mike Blake)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alphabet, yang dahulu bernama Google, telah membentuk perusahaan induk baru yang diberi nama XVII Holdings Inc. Entitas baru ini secara legal akan mengelola unit usaha di luar bisnis utama Google, atau juga disebut bisnis "Taruhan Lain."
ADVERTISEMENT
"Taruhan Lain" di sini adalah bisnis lain Google yang sebelumnya bergerak independen di bawah payung Alphabet, misalnya Waymo yang membangun teknologi mobil otonom, pusat riset bernama X, dan perusahaan penyedia perangkat medis dan data kesehatan Verily.
Jika menengok kembali tahun 2015 lalu, Larry Page sang pendiri Google, waktu itu ingin merestrukturisasi Google menjadi beberapa bagian, dengan Alphabet sebagai perusahaan induk yang akan memayungi semua bisnis Google.
Langkah tersebut pada dasarnya memisahkan bisnis inti Google yang telah menghasilkan uang dan pendapatan, dengan beberapa proyek yang disebut dengan "Taruhan Lain" ke entitas mereka masing-masing. Sekarang, semua proyek ambisius Google yang masuk kategori "Taruhan Lain" itu sudah berada di bawah naungan XVII Holdings.
ADVERTISEMENT
Jadi, sekarang sudah jelas, ini adalah jawaban final Google memisahkan bisnis inti dengan proyek ambisius.
Pengambilan nama XXVI sendiri cukup sederhana karena itu adalah jumlah huruf dalam urutan alfabet yang dinyatakan dalam angka Romawi, yaitu sebanyak 26 huruf.
Logo Google. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Google. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Di sisi lain, Google juga mengubah statusnya dari korporasi menjadi perseroan terbatas atau limited liability company (LLC).
Gina Weakley Johnson, juru bicara Alphabet, berkata ini tidak akan mengubah cara mereka membayar pajak. Peralihan ini sebagian terkait dengan transformasi Google dari perusahaan publik yang terdaftar menjadi bisnis yang dimiliki oleh perusahaan induk.
"Kami memperbarui struktur perusahaan kami untuk menerapkan perubahan yang kami umumkan dengan pembuatan Alphabet di tahun 2015," kata Johnson seperti dikutip Bloomberg.
ADVERTISEMENT
Johnson menambahkan proses formalitas hukum itu tidak akan mempengaruhi kontrol pemegang saham, operasional, manajemen atau personel pemegang saham.
Struktur baru tersebut diungkap dalam sebuah berkas pengajuan ke Federal Communication Commission pada Jumat (1/9) lalu. Bisnis yang memegang lisensi FCC, seperti Waymo dan layanan internet Fiber, diminta untuk mengajukan pengajuan serupa.
"Sebagai hasil reorganisasi perusahaan, Alphabet dan Google akan dapat beroperasi secara lebih efisien, ekonomis, dan transparan, sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada kegiatan menghasilkan pendapatan mereka," kata perusahaan dalam berkas pengajuan.