Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengorbit 23 Februari, Satelit Telkom 3S Harus Lalui Banyak Tahapan
15 Februari 2017 19:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Telkom Indonesia baru saja meluncurkan satelit baru Telkom 3S dengan sukses pada pukul 04.39 WIB, Rabu (15/2), dari Guiana Space Center, Guyana Prancis. Untuk beroperasi secara penuh di slot orbit yang telah direncanakan, satelit Telkom 3S harus menjalani beberapa tahapan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Proses pelepasan satelit dengan roket Ariane 5 ECA VA235 buatan Arianespace, berjalan lancar pada menit ke-39 dan detik 42 pasca diluncurkan. Rencananya, satelit yang dibuat oleh Thales Alenia Space ini, akan berada di orbitnya pada 23 Februari mendatang di ketinggian 35.000 kilometer dari Bumi. Setidaknya membutuhkan waktu sembilan hari sebelum satelit bisa beroperasi penuh di orbit 118 derajat timur, yang tepatnya berada di atas Kalimantan.
Tahap pertama sebelum mengorbit, satelit Telkom 3S akan melakukan pembukaan kepala roket. Kemudian, modul dari satelit dilepaskan dan menyisakan badan satelit beserta panel surya.
Arah satelit lalu direorientasi menuju orbit yang telah ditentukan dan sinyal kendali satelit diterima oleh stasiun Bumi. Telkom 3S setelahnya melakukan perputaran satelit menghadap Matahari, dilanjutkan dengan pembukaan panel surya. Satelit kemudian memasuki orbit perpindahan di jarak 10.000 kilometer dari Bumi pada 15 Februari dan perputaran memasuki orbit selancar (drift) di jarak 28.000 kilometer dari Bumi pada 17 Februari.
ADVERTISEMENT
Pada 19 Februari, Telkom 3S direncanakan memasuki geostasioner 35.000 kilometer dari bumi. Tahap terakhir, Telkom 3S akan melakukan sinkroniksasi perputaran modul, reorientasi, serta pembukaan panel surya sepenuhnya.
Semua tahap selesai, satelit Telkom 3S siap mengorbit mulai 23 Februari.
Telkom 3S membawa total 42 transponder dalam peluncurannya, yang terdiri dari 24 transponder C-Band untuk wilayah Asia Tenggara, 8 transponder Extended C-Band untuk wilayah Indonesia, Kalimantan Utara, dan Papua Nugini, serta 10 transponder Ku-Band khusus wilayah Indonesia.
Telkom meluncurkan satelit ini untuk menggantikan satelit Telkom-3 yang gagal meluncur pada 2012 lalu dan diproyeksikan untuk meningkatkan jaringan komunikasi dalam siaran televisi berkualitas tinggi (High-Definition Television), komunikasi seluler, jaringan ATM, serta broadband internet. Telkom 3S juga diklaim dapat meningkatkan layanan bit-rate untuk menghasilkan komunikasi yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Menurut Telkom, momen ini menjadi langkah baru menjadikan sistem komunikasi satelit sebagai solusi untuk menjangkau segala area di Tanah Air dengan jaringan komunikasi yang baik.
“Satelit Telkom 3S ini merupakan milestone bagi kami untuk memperkuat komitmen kami untuk membangun digital society di Indonesia. Dan tentu saja untuk berkontribusi membangun ekonomi global pada umumnya,” kata Alex J. Sinaga, Direktur Utama Telkom, dalam video yang diunggah Arianespace di YouTube.
Selain Indonesia, satelit Telkom 3S juga akan menyewakan transpondernya untuk layanan di kawasan lain yang dijangkaunya, termasuk Kalimantan Utara, Papua Nugini, dan Asia Tenggara.