Mengupas Teknologi Wearpack Pebalap MotoGP

22 Maret 2017 9:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pembalap Jatuh (ilustrasi). (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembalap Jatuh (ilustrasi). (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Insiden jatuhnya pebalap dalam balap MotoGP sudah menjadi bagian dari pertunjukan. Tak sedikit insiden menjadi berita besar. Contohnya ketika Valentino Rossi menendang motor milik Mark Marquez di GP Sepang, sontak insiden itu menjadi berita lain dibalik aksi saling susul di lintasan.
ADVERTISEMENT
Dengan kecepatan yang bisa mencapai lebih dari 250 km/jam, seharusnya jika pebalap jatuh di lintasan, mereka tidak bisa lagi melanjutkan balapan atau bahkan sekadar berdiri. Tapi kenyataannya para pebalap ini masih bisa berdiri bahkan berlari mengambil motor dan mencoba kembali ke lintasan.
Ini tak terlepas dari penggunaan perlengkapan dengan standar keselamatan tinggi. Adalah wearpack yang penjadi kunci.
Pembalap MotoGp terjatuh saat balapan. (Foto: Dok. Yutube)
zoom-in-whitePerbesar
Pembalap MotoGp terjatuh saat balapan. (Foto: Dok. Yutube)
Dilansir laman Redbull, semua wearpack yang dikenakan pebalap dibuat dari bahan berkualitas tinggi dan didukung dengan teknologi terkini. Sesuai dengan standar yang berlaku di MotoGP, produsen racing suit atau wearpack seperti Alpinestars atau Dainase menggunakan kulit kangguru sebagai bahan dasar baju khusus balapan ini. Kulit kangguru telah teruji lebih lentur, memiliki daya tahan yang baik, dan lebih ringan ketimbang kulit sapi.
ADVERTISEMENT
Jeremy Appleton dari Alpinestars menjelaskan, total berat racing suit sekitar 4,5 kg dengan pengukuran yang berbeda bagi tiap pebalap. Sementara tebalnya antara 1,2-1,4 mm.
Selain itu, racing suit menggunakan panel berbahan karbon kevlar untuk memberikan perlindungan pada sejumlah titik vital pada tubuh, termasuk bagian dada, tulang belakang, lengan, siku, lutut, dan tulang kering.
Tiap panel dari pakaian ini disambung dengan jahitan khusus memakai benang kevlar yang kuat. Semua panel dijahit ganda dan untuk bagian yang rawan terbentur dijahit dengan lebih banyak jahitan.
Bagian Punuk Wearpack MotoGp. (Foto: Dok. Redbull.com)
zoom-in-whitePerbesar
Bagian Punuk Wearpack MotoGp. (Foto: Dok. Redbull.com)
Bagian punuk dibuat dari bahan kevlar dan dirancang mampu menyangga helm jika jatuh. Bagian ini juga menjadi ruang penyimpanan air minum agar pebalap tidak mengalami dehidrasi.
Tak luput, wearpack dilengkapi airbag untuk meminimalisir cedera pada pebalap ketika terjadi kecelakaan. Dengan mengandalkan sensor, airbag akan merespon jika pebalap terhempas dari motor. Airbag akan mengembang secara otomatis sebesar 4 hingga 5 cm dalam waktu 0,3 detik.
Air Bag di Wearpack MotoGp. (Foto: Dok. Cycleworld.com)
zoom-in-whitePerbesar
Air Bag di Wearpack MotoGp. (Foto: Dok. Cycleworld.com)
Selain aspek keselamatan, kenyaman juga menjadi fokus dalam pembuatan wearpack. Terdapat juga sensor yang berfungsi untuk mengatur suhu di dalam wearpack tersebut. Bila suhu terlalu tinggi, maka pompa pendingin di dalam wearpack akan menyalurkan udara. Jika dilihat lebih dekat, wearpack pebalap MotoGP memiliki desain bolong-bolong di bagian depan dan belakang sebagai ruang sirkulasi udara.
ADVERTISEMENT
Desain yang telah dirancang tersebut diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi pebalap, meskipun harus melakukan balapan di cuaca yang panas sekalipun.