Menkominfo: Blokir Terus Tidak Membuat Dewasa Masyarakat

7 November 2017 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengumumkan pemblokiran situs web Tenor yang menyediakan gambar GIF di dalam aplikasi pesan WhatsApp. Langkah itu diambil setelah ditemukannya konten GIF porno yang bisa diakses dengan mudah lewat WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Kemkominfo pun mengancam bakal memblokir WhatsApp jika penyedia aplikasi pesan tersebut tidak menanggapi serius masalah ini dalam waktu 2 x 24 jam alias batas akhirnya adalah Rabu (8/11) besok.
Walau konten pornografi itu berasal dari penyedia layanan pihak ketiga, tapi WhatsApp tetap diminta bersikap aktif dalam menangani penyebaran konten negatif di dalam layanannya. Jika diblokir, maka WhatsApp akan mengikuti jejak Telegram yang juga pernah diblokir beberapa waktu lalu akibat konten negatif.
Meski begitu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengakui pemblokiran terus menerus tidak akan bagus untuk kelangsungan hidup berinternet masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rudiantara memaparkan, banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang sudah tak asing dengan dunia internet membuat penyampaian literasi ke masyarakat akan memakan waktu lama, oleh karena itu dilakukan pemblokiran terlebih dahulu terkait layanan Tenor di WhatsApp.
"Ini ada 175 juta orang Indonesia yang punya ponsel, perkiraannya ada sekitar 150 juta orang terhubung ke internet dan 100 juta ke media sosial. Kalau kita ngajarin itu lama, jadi diblokir dulu. Kasihan kan orang tua," paparnya saat ditemui di gedung Kemkominfo, Senin (6/11).
Adanya konten GIF porno di WhatsApp memang menjadi kekhawatiran para orang tua, mengingat aplikasi pesan tersebut turut digunakan oleh anak-anaknya untuk berkomunikasi. Hal ini membuat kaum orang tua sebelumnya mendesak Kemkominfo untuk menangani masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menilai gambar GIF yang ada di WhatsApp itu tidak layak dikonsumsi oleh anak, dan oleh karenanya KPAI memberi rekomendasi agar Kemkominfo memfilter konten porno di WhatsApp.
Tentu akan ramai jika benar WhatsApp ternyata diblokir pada Rabu nanti, melihat banyaknya jumlah pengguna mereka di Indonesia. Di sini, Kemkominfo ingin menunjukkan ketegasan jika penyedia aplikasi yang beroperasi di sini pun harus mengikuti aturan yang ada. Oleh karena itu, WhatsApp sebaiknya segera menanggapi dengan serius masalah ini agar pemblokiran itu tidak terwujud.