Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menkominfo Minta Publik Tidak Berspekulasi soal Kondisi Telkom 1
5 September 2017 19:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai satelit Telkom 1 hancur mulai meluas setelah perusahaan komersial yang memantau situasi ruang angkasa, ExoAnalytic Solutions, melaporkan adanya beberapa bagian satelit Telkom 1 yang terpisah dari badannya dan satelit tidak lagi berada dalam slot orbitnya pada Kamis (31/8) lalu.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengajak semua orang untuk tidak berspekulasi mengenai isu yang terjadi pada satelit Telkom 1. Ia meminta publik untuk menunggu laporan investigasi resmi dari pihak Telkom maupun Lockheed Martin Space Systems.
"Saya minta jangan spekulasi terkait Telkom 1, tunggu laporan resmi. Nanti Telkom dan Lockheed Martin mengeluarkan laporan resmi," kata Rudiantara dalam jumpa pers di kantor Telkom di Graha Merah Putih, Jakarta, Selasa (5/9).
Sebelumnya, ExoAnalytic membagikan sebuah video yang memperlihatkan kondisi di angkasa pada satelit Telkom 1. Dalam video tersebut, ExoAnalytic melacak ada beberapa bagian satelit yang terlepas di sekitar Telkom 1. Soal bagian atau komponen yang terlepas, ExoAnalytic memprediksi hal itu bisa jadi adalah panel surya, tempat bahan bakar, atau komponen lain.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dalam kondisi berantakan, ExoAnalytic juga menegaskan satelit sudah tidak lagi berada di slot orbitnya.
"Bagian-bagian dari satelit (Telkom 1) telah terlepas dan satelit tidak mungkin beroperasi normal di masa depan," ujar juru bicara ExoAnalytic melalui email kepada kumparan (kumparan.com) pada Minggu (3/9). "Pengamatan kami dan space-track.org menunjukkan satelit tersebut hanyut dan tidak lagi berada dalam slotnya."
Sementara itu, Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga, berkata saat ini pihaknya, bersama dengan Lockheed Martin, masih terus melakukan investigasi mencari penyebab anomali yang terjadi pada satelit Telkom 1.
"Penyebabnya masih didalami para expert, baik Telkom dan Lockheed Martin. Butuh waktu lama untuk ambil kesimpulan," ujar Alex di tempat yang sama.
Anomali yang terjadi pada satelit Telkom 1 sendiri menyebabkan gangguan di sejumlah layanan publik. Tercatat dua stasiun televisi nasional, ANTV dan Net TV, diketahui terganggu siarannya, serta ribuan ATM juga mengalami offline dengan rincian 4.700 ATM BCA, 2.000 ATM Bank Mandiri, 1.500 ATM BNI, dan 300 ATM BRI.
ADVERTISEMENT
Telkom berkata proses pemulihan satelit Telkom 1 untuk penyediaan transponder satelit pengganti, yaitu Telkom 2, Telkom 3s, dan satelit non-Telkom, telah mencapai 100 persen sesuai target yang direncanakan. Upaya pemulihan layanan satelit masih dilakukan hingga 10 September mendatang dengan melakukan penyesuaian ulang posisi antena para pelanggan satelit Telkom di Bumi.