Mesin IMEI Masih Penuh, Vendor Ponsel Terancam Tak Bisa Jualan

10 Oktober 2020 13:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IMEI. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IMEI. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Penuhnya kapasitas mesin CEIR untuk menampung database International Equipment Identity (IMEI) ponsel membuat sejumlah vendor khawatir. Mereka terancam tidak bisa menjual smartphone karena khawatir perangkat tidak bisa digunakan setelah dibeli konsumen.
ADVERTISEMENT
Seorang petinggi dari perusahaan produsen ponsel, mengatakan, ada jutaan ponsel yang terancam tak bisa dijual karena IMEI produk mereka tak bisa didaftarkan.
Salah satu vendor smartphone yang terkena dampak adalah Asus Indonesia. Perusahaan mengatakan bahwa smartphone gaming terbaru mereka, ROG Phone 3 yang dijual resmi di Indonesia sejak September 2020 lalu, mendapatkan keluhan.
Banyak pengguna ROG Phone 3 yang sudah membeli secara resmi tidak bisa mendapatkan sinyal sama sekali ketika dimasukan kartu SIM dari operator seluler lokal, terutama saat di tempatkan pada slot SIM card 2. Asus pun mendapatkan banyak laporan keluhan dari pengguna ROG Phone 3 gara-gara masalah tersebut.
Head of PR Asus Indonesia, Muhammad Firman, menjelaskan, sebenarnya ROG Phone 3 untuk IMEI1 dan IMEI2 sudah didaftarkan ke Kemenperin, lalu dilanjutkan registrasinya ke database CEIR. Namun, ada kendala di CEIR sehingga hanya IMEI1 saja yang berhasil diregistrasikan.
Ilustrasi IMEI. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Adapun banyak IMEI2 dari ROG Phone 3 yang tidak bisa masuk ke database karena sudah penuh," jelasnya kepada kumparan, Jumat (9/10).
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang menyebabkan slot SIM card 2 dari ROG Phone 3 tidak berfungsi sehingga tak mendapatkan sinyal. Mesin CEIR mendeteksi bahwa IMEI untuk slot SIM card 2 dari ROG Phone 3 tidak terdaftar sehingga memblokir layanannya.
Selain Asus, sumber kumparan yang merupakan salah satu pihak vendor smartphone terkemuka di Indonesia, mengeluhkan hal serupa. "Ada 1 hingga 2 juta unit smartphone terancam tidak bisa dijual karena terancam tak dapat sinyal," kata sumber tersebut.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa kapasitas mesin CEIR sudah mencapai 95 persen dari total kapasitas yang bisa menampung sekitar 1,2 miliar data IMEI. Di sisi lain, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo, Ismail, mengatakan mesin CEIR sudah aktif kembali menerima nomor IMEI baru yang di-upload oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
ADVERTISEMENT
"Sudah bisa upload sekarang. Artinya Kemenperin sudah bisa upload data IMEI ponsel baru yang kemarin sempat tertunda," jelasnya kepada kumparan, Jumat (9/10).
Hingga pernyataan tersebut dikeluarkan, masih terdengar keluhan dari vendor smartphone bahwa IMEI perangkat tidak bisa di-upload di mesin CEIR. Hal ini cukup membingungkan vendor smartphone karena apabila perusahaan tetap menjual, maka konsumen akan menjadi korbannya.