Meta 'Ikut-ikut' OpenAI dan Google, Bikin AI Chatbot Bernama LLaMa

26 Februari 2023 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Meta, rebranding perusahaan Facebook. Foto: Carlos Barria/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Logo Meta, rebranding perusahaan Facebook. Foto: Carlos Barria/Reuters
ADVERTISEMENT
Perlombaan kecerdasan buatan (AI) semakin ramai. Kali ini raksasa teknologi lain, Meta mengumumkan perilisan AI baru mereka, bernama Large Language Model Meta AI (LLaMa).
ADVERTISEMENT
Layaknya AI ChatGPT dan Bard milik Google, AI LLaMa merupakan AI model bahasa atau teks generatif. AI kategori ini menghasilkan prediksi kalimat, menyimpulkan informasi teks, hingga menulis artikel.
Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengumumkan dalam postingan Facebook-nya bahwa LLaMa tidak seperti AI percakapan layaknya ChatGPT. LLaMa lebih kepada menjadi tools bagi peneliti dan ahli untuk mengeksplor kapasitas AI bahasa. LLaMa dirilis non kmersial untuk lembaga riset, kampus, NGO hingga laboratorium perindustrian.
“LLM telah menunjukkan banyak bukti dalam menghasilkan teks, melakukan percakapan, meringkas materi tertulis, dan tugas yang lebih rumit seperti memecahkan teorema matematika atau memprediksi struktur protein.” – Mark Zuckerberg.
LLaMa terdiri dari 4 model berbeda, yang masing-masing punya kapasitas dan jumlah parameter berbeda berbeda.
ADVERTISEMENT
Dalam makalah penelitiannya, pengembang mengatakan bahwa model kedua terlemah mereka (dari empat model), yakni LLaMA-13B, tampil lebih baik dibanding ChatGPT di “kebanyakan tolok ukur.”
Sementara model terkuat mereka, LLaMA-65B, “bersaing dengan model terbaik” seperti Chinchilla70B milik DeepMind dan PaLM 540B milik Google.
Angka di akhir model “70B” atau “65B” mengacu pada jumlah parameter kecerdasan buatan, 65B berarti 65 miliar parameter. Parameter adalah ukuran pengolahan data konfigurasi variabel. Secara teori, semakin banyak parameter, semakin bagus prediksi sebuah model.
Meta juga mengatakan LLaMa memakan beban komputasi yang sedikit, sehingga mudah diakses oleh peneliti yang tak punya akses ke komputer super, sekelas Nvidia Tesla V100 GPU cukup.
Ini bukan percobaan pertama Meta meluncurkan AI model Bahasa pertama. Tahun lalu, Meta meluncurkan AI Galactica yang ditujukan untuk peneliti yang mencari data soal riset ilmiah. Namun galactica dicabut tiga hari kemudian karena menghasilkan omong kosong dan mengutip riset yang tidak pernah ada.
ADVERTISEMENT
Meta juga pernah meluncurkan chat bot bernama BlenderBot, yang kualitasnya jauh di bawah ChatGPT.
Peluncuran LLaMa membuat Meta resmi bergabung dalam perlombaan AI raksasa teknologi lain, Dario ChatGPT oleh OpenAI, disusul Bing oleh Micorosft yang terintegrasi dengan ChatGPT, kemudian Google dengan Bard yang sempat error di demonstrasi.