Mi Fans, Komunitas Pencinta Smartphone Paling Solid di Dunia

10 November 2018 12:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten Spesial: Mi Fans, para penggila Xiaomi. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konten Spesial: Mi Fans, para penggila Xiaomi. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setiap kali Xiaomi berulang tahun, ada satu hal yang tidak pernah dilewatkan oleh Lei Jun, sang pendiri sekaligus CEO Xiaomi. Dia selalu mengucapkan terima kasih kepada para Mi Fans di tanggal 6 April.
ADVERTISEMENT
Mi Fans adalah kebanggaan Xiaomi. Mereka mengklaim sebagai satu-satunya perusahaan teknologi dengan "fan culture" di dunia.
"Kami memiliki komunitas besar 'Mi Fans' global, pengguna yang antusias dan sangat setia pada merek kami, sangat terlibat dalam platform kami, dan secara aktif berkontribusi memberi feedback dan ide-ide fitur untuk pengembangan produk kami," kata Lei Jun, dalam sebuah surat ketika Xiaomi menjual saham perdananya ke publik (IPO), 9 Juli 2018.
Mi Fans berbeda dengan Apple fanboy yang cenderung individual. Mi Fans adalah komunitas yang di antara anggotanya memiliki hubungan erat, beberapa dari mereka rutin menggelar pertemuan dan bagi Mi Fans yang fanatik, mereka rela meluangkan waktu dan uang untuk hadir ke setiap acara peluncuran produk Xiaomi terbaru.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak mempertanyakan, apakah para Mi Fans ini adalah penggemar bayaran? Atau, organik? Sony Taqwa, Community Manager Xiaomi Indonesia, menegaskan bahwa jajaran Mi Fans di Indonesia ini bisa terbentuk dan solid tanpa ada yang dibayar. Organik!
Mi Fans (penggemar Xiaomi). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mi Fans (penggemar Xiaomi). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Sony adalah satu dari enam pendiri komunitas Mi Fans Jakarta. Dia menginisiasi komunitas ini pada September 2014, dengan mengajak kumpul para pencinta smartphone Xiaomi. Waktu itu Xiaomi baru saja meluncurkan dan menjual smartphone Redmi 1s, yang menandai kehadiran Xiaomi di Indonesia. Dia kemudian direkrut oleh Xiaomi pada 2016 untuk membantu tim community di Xiaomi Indonesia.
Sony aktif membuat pertemuan (meet-up) hingga event besar bagi Mi Fans. Di sana dia mulai kenal dengan para karyawan Xiaomi di Indonesia. Datang ke meet-up Xiaomi ini tanpa terasa menjadi ‘hobi’ baru Sony. Bukan cuma pertemuan di Jabodetabek, tetapi juga pertemuan di Bandung, Cirebon, Semarang, Salatiga, Yogyakarta, Solo, Boyolali, Surabaya, sampai ke Malang.
ADVERTISEMENT
“Pokoknya enggak ada weekend yang dilewati tanpa meet up Mi Fans,” ujarnya, seperti ditulis dalam publikasi di Mi Community.
Sony Taqwa Pendiri Mi Fans Jakarta (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sony Taqwa Pendiri Mi Fans Jakarta (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Meet-up Mi Fans yang pada awalnya hanya didatangi oleh kurang dari sepuluh orang, kemudian tumbuh terus jumlahnya. Mereka juga sangat senang jika diundang oleh Xiaomi ke acara peluncuran produk. Para Mi Fans di Indonesia kemudian bereksperimen membawa berbagai atribut ke acara peluncuran produk Xiaomi, seperti spanduk, poster, bendera, hingga topeng Hugo Barra, salah satu eksekutif yang membesarkan nama Xiaomi di lingkup internasional. Sejumlah Mi Fans juga membawa drum snare, terompet, dan alat lain untuk meramaikan acara peluncuran produk.
Ketika ditanya mengapa Mi Fans bisa sesolid ini, Sony juga tak bisa memberi penjelasan secara ilmiah.
ADVERTISEMENT
Mi Fans jadi penyambung lidah produk Xiaomi ke masyarakat. Mereka akan menyarankan handai taulan untuk menggunakan Xiaomi. Ada juga Mi Fans yang sukarela aktif berkomunitas di media sosial atau lewat aplikasi mobile Mi Community.
Di Indonesia, Mi Fans sudah tersebar ke 31 regional dan total ada 989.194 anggota yang terdaftar di aplikasi forum digital Mi Community Indonesia. Xiaomi mengklaim jumlah anggota Mi Fans di Indonesia mengalami pertumbuhan paling cepat dibandingkan dengan Mi Fans di negara lain. Mi Fans di Indonesia kini dipimpin oleh Anwar Jaeni yang menjabat sebagai Presiden Mi Fans.
Mi Fans di Indonesia. (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mi Fans di Indonesia. (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
Sementara dari sisi penjualan, merek smartphone Xiaomi juga mengalami pertumbuhan yang baik. Kini mereka berada di posisi kedua brand smartphone terlaris pada kuartal kedua 2018 yang dirilis lembaga riset IDC. Xiaomi memiliki pangsa pasar sebanyak 25 persen, terpaut tipis dari pemimpin pasar yaitu Samsung yang menguasai pangsa pasar 27 persen.
Merek smartphone terlaris di Indonesia kuartal II 2018. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Merek smartphone terlaris di Indonesia kuartal II 2018. (Foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
Bayi bernama Xiaomi
Dari ribuan anggota Mi Fans di Indonesia, ada beberapa orang yang punya kisah menarik untuk dibagikan. Salah satu yang paling ekstrem adalah Fredi Yana, yang bersama istrinya, memberi nama 'Xiaomi' kepada putri pertama mereka. Nama lengkapnya adalah Xiaomi Fradella Naufalyn. Dia lahir pada Agustus 2017.
"Mungkin karena refleks. Istri saya tanya, namanya siapa (bayinya), lalu saya jawab Xiaomi. Waktu itu saya masih kerja, terus langsung search di Google apa artinya Xiaomi. Ternyata, Xiaomi artinya padi kecil. Ya, baguslah, produknya juga saya sering pakai," ujar Fredi, ketika ditanya tentang makna di balik nama anaknya.
Istri Fredi, Delima, berkata keluarganya sempat mempertanyakan keputusan pemberian nama Xiaomi itu. Banyak anggota keluarga yang mempertanyakan kenapa nama anak mereka sama seperti merek smartphone?
Fredi Yana (kiri), Delima (kanan) dan Xiaomi (tengah). (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fredi Yana (kiri), Delima (kanan) dan Xiaomi (tengah). (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Pilihan nama Xiaomi tidak menjadi keributan di dalam keluarga, karena keputusan telah diambil Fredi dan Delima, sehingga keluarga ikut dengan keputusan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Lucunya, bude Xiaomi jadi sering manggilnya 'hape.' Sampai sekarang manggil Xiaomi jadi 'hape'," ungkap Delima, sambil tertawa.
Fredi, yang bekerja sebagai pegawai PLN, memakai produk Xiaomi sejak tahun 2014. Sejak saat itu dia mulai membeli sejumlah produk Xiaomi di luar smartphone.
Bayi bernama Xiaomi (Foto: Bianda Ludwianto)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi bernama Xiaomi (Foto: Bianda Ludwianto)
Fredi resmi bergabung menjadi Mi Fans sejak istrinya melahirkan. Dia pernah diundang sekali ke pertemuan Mi Fans di kotanya, tetapi dia tidak pernah berkumpul lagi lantaran sibuk dengan pekerjaan dan mengurus Xiaomi.
Ismail, Sang Sultan
Cerita Fredi yang jarang ikut kumpul berbanding terbalik dengan Mohamad Ismail. Pria 40 tahun yang bekerja sebagai PNS di Tangerang ini, terbilang sebagai Mi Fans yang rajin ikut kopi darat dan hadir dalam acara peluncuran produk Xiaomi.
ADVERTISEMENT
Ismail bergabung dengan komunitas Mi Fans sejak 2015. Dia awalnya bergabung dengan komunitas Mi Fans Tangerang, tapi kemudian dia lebih sering kopi darat dengan Mi Fans Jakarta, dan ia akhirnya dia tergabung dalam regional Jakarta.
Bukan cuma rajin meet-up. Ismail adalah Mi Fans yang punya banyak koleksi produk Xiaomi. Saking banyaknya produk Xiaomi miliknya, Ismail dipanggil 'Sultan' oleh teman-teman Mi Fans.
Anggota Mi Fans, Mohamad Ismail dengan koleksinya (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Mi Fans, Mohamad Ismail dengan koleksinya (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Ketika ditemui, Ismail pamer koleksi produk Xiaomi miliknya yang dibawa dengan koper! Dalam satu koper itu, benar saja ada banyak banyak produk merek Xiaomi yang unik. Bukan cuma produk elektronik, ada banyak juga produk non-elektronik, seperti jaket, topi, baju, boneka Mi Bunny, tas, lampu, dan bantal leher.
Ketika ditanya produk Xiaomi apa yang paling dia suka? Ismail tidak menjawab produk elektronik. "Yang paling saya suka adalah jaket dan topi. Jaket belum pernah dicuci sejak beli, karena takut kenapa-kenapa," ujar Ismail, sambil tertawa.
Anggota Mi Fans, Mohamad Ismail dengan koleksinya (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Mi Fans, Mohamad Ismail dengan koleksinya (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Ismail juga ditanya apakah ia tertarik untuk beralih ke produk gadget lain? Dengan yakin, Ismail menegaskan bakal setia dengan Xiaomi.
ADVERTISEMENT
"Kalau smartphone selama ini saya masih cinta produk ini (Xiaomi)," tegas Ismail.
Naik motor Solo-Jakarta demi bertemu Lei Jun
Ada satu lagi Mi Fans yang menarik perhatian dengan loyalitasnya. Dia adalah Musthafa Kamil yang merupakan anggota Mi Fans Solo. Kamil sempat menjadi pemberitaan di beberapa media nasional setelah rela naik motor selama 13 jam dari Solo ke Jakarta demi menghadiri acara Xiaomi dan bertemu CEO Lei Jun pada September 2017.
Motor kesayangan Kamil berupa Honda Kharisma produksi tahun 2005, menjadi saksi perjalanan antar provinsi tersebut. Kamil mengaku mendapatkan undangan dari Lei Jun yang ingin menemui langsung dirinya. Ternyata Kamil memang telah mendapat sorotan dari pihak Xiaomi, karena saat itu bukan pertama kalinya ia naik motor dari Solo ke Jakarta demi hadir ke acara Xiaomi.
CEO Xiaomi, Lei Jun dan Mi Fans Solo, Mushthafa Kamil (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Xiaomi, Lei Jun dan Mi Fans Solo, Mushthafa Kamil (Foto: Dok. Pribadi)
Sebelumnya, tepatnya di Bogor, Kamil pernah datang ke acara ulang tahun Mi Fans Bogor menggunakan motor. Janji adalah janji, Kamil mengatakan sudah berjanji untuk datang ke acara tersebut sehingga akhirnya ia berangkat dengan motor kesayangannya yang diberi nama Risma itu.
ADVERTISEMENT
"Bangga rasanya bisa berfoto dengan Pak CEO-nya Xiaomi dan saya merasa Lei Jun itu walau jabatannya tinggi tapi dia ke para Mi Fans itu rendah hati. Respeknya itu besar banget. Dia enggak merasa walau dia jabatannya tinggi terus berlaku seperti bos gitu. Enggak. Lei Jun itu beda," kata Kamil.
Kamil memang gemar melancong. Oleh karena itu, melakukan perjalanan jauh dengan motor adalah hal biasa untuknya.
Musthafa Kamil, Mi Fans asal Solo. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Musthafa Kamil, Mi Fans asal Solo. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Ketika acara Mi Pop Jakarta digelar pada Mei lalu, Kamil juga kembali naik motor untuk menghadiri acara tersebut bersama rekannya bernama Renal yang merupakan anggota Mi Fans Klaten. Mereka berdua melintasi jalur Pantura, di mana Renal menjadi navigator perjalanan.
"Ada kesan yang paling unik dari perjalanan itu. Ketika di Subang, 'kan ada razia jadi kita langsung melipir belok kanan melewati sawah-sawah. Kita mencari jalan pintas untuk menghindari polisi itu. Terus tahu-tahu sampai Kendal langsung cari makan," kenang Kamil, sambil memperingatkan untuk tidak meniru aksinya itu.
ADVERTISEMENT
Mi Fans memang unik. Komunitas ini begitu kuat sebagai basis penggemar sebuah brand smartphone. Mungkin Apple memiliki penggemar yang 'gila,' tapi seperti telah disebutkan di atas, penggemar Apple lebih individualistis.
Mi Fans (penggemar Xiaomi). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mi Fans (penggemar Xiaomi). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Alhasil, untuk saat ini memang sahih rasanya menyebut Mi Fans sebagai komunitas pencinta smartphone paling solid di dunia. Persaudaraan dan kekompakkan di dalamnya sudah tak terbantahkan lagi.
Mi Fans adalah 'brand ambassador' bagi Xiaomi. Jika di dunia sepak bola, Mi Fans adalah suporter yang sering disebut sebagai pemain ke-13 dalam sebuah klub --setelah pelatih yang sering disebut sebagai pemain ke-12. Dengan lantang Mi Fans memberi dukungan kepada pemain yang dalam hal ini produk Xiaomi, membicarakan dan bertukar informasi seputar Xiaomi kepada sesama penggemar, dan merekomendasikan untuk beli Xiaomi ke mereka yang bukan penggemar.
ADVERTISEMENT
Simak cerita selengkapnya dalam topik Para Penggila Xiaomi.