Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Microsoft PHK 1.900 Karyawan Activision Blizzard sampai Xbox
26 Januari 2024 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kabar ini terkonfirmasi dari bocoran memo internal dari CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer, kepada karyawannya. PHK memangkas 8 persen pegawai di divisi Microsoft Gaming, yang totalnya sekitar 22.000 orang.
"Sudah lebih dari tiga bulan sejak tim Activision, Blizzard, dan King bergabung dengan Microsoft," tulis Spencer di memonya, dikutip dari The Verge. "Seiring kami bergerak maju di 2024, pimpinan Microsoft Gaming dan Activision Blizzard berkomitmen untuk menyelaraskan strategi dan rencana eksekusi dengan struktur biaya berkelanjutan yang akan mendukung keseluruhan pertumbuhan bisnis kami."
Spencer menambahkan, pegawai yang terdampak memiliki peran penting dalam kesuksesan Activision Blizzard, Xbox, dan ZeniMax. Perusahaan berterima kasih atas semua kreativitas, semangat, dan dedikasi mereka untuk game.
Microsoft disebutnya akan tetap mendukung penuh kepada karyawan yang dipecat selama masa transisi. Salah satu dukungannya adalah memberikan tunjangan pesangon sesuai aturan ketenagakerjaan setempat.
Selain PHK, perusahaan juga akan ditinggal oleh Mike Ybarra, President Blizzard, yang memutuskan mengundurkan diri setelah lebih dari 20 tahun berada di Microsoft. Chief Design Officer dan salah satu pendiri Blizzard, Allen Adham, juga memilih resign.
ADVERTISEMENT
Microsoft berencana akan menunjuk President Blizzard baru pada pekan depan.
Perusahaan yang didirikan Bill Gates ini menambah panjang daftar PHK di industri teknologi pada bulan ini. Sebelumnya Riot Games, Google, Discord, Twitch, Unity, hingga eBay juga mengambil langkah pengurangan karyawan pada awal 2024.
Microsoft sendiri telah merampungkan proses akuisisi Activision Blizzard yang dibelinya seharga 69 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.083 triliun (kurs Rp 15.704,1) pada Oktober 2023 lalu, setelah menjalani tantangan regulasi di AS dan Inggris selama 20 tahun. CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick, menyatakan mundur dari jabatannya setelah kesepakatan akuisisi diumumkan.