Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Skype pernah menjadi salah satu situs web terpopuler di dunia. Aplikasi ini memungkinan orang melakukan panggilan suara melalui PC, baik kepada teman atau keluarga di seluruh dunia secara gratis.
Pertama kali dirilis pada 2003, Skype dibeli oleh raksasa teknologi Microsoft pada tahun 2011 seharga 8,5 miliar dolar. Saat itu, Skype telah diunduh 1 miliar kali dan memiliki ratusan juta pengguna. Skype kemudian dapat terintegrasi dengan produk lain milik Microsoft, seperti Xbox dan Windows.
“Bersama-sama kita akan menciptakan masa depan komunikasi nyata,” kata Steve Ballmer, kepala Microsoft saat itu.
Untuk memakai Skype, pengguna hanya perlu masuk ke Microsoft Teams dengan menggunakan akun yang telah terdaftar, dan bisa mulai terhubung dengan semua obrolan.
ADVERTISEMENT
Namun seiring dengan kemunculan aplikasi pesan singkat lain, seperti WhatsApp dan Facebook Messenger, perlahan tapi pasti Skype mulai ditinggalkan pengguna. Pada 2017, Microsoft mendesain ulang Skype, dengan menambahkan beberapa fitur yang sangat mirip dengan aplikasi pesaingnya, Snapchat. Sayang, perubahan ini tidak disambut baik oleh para pengguna.
“Orang-orang merasa terganggu dengan pembaruan aplikasi Skype ini karena pembaruan tersebut memperbaiki sesuatu yang sebenarnya tidak perlu diperbaiki sejak awal,” ujar Rachel Kaser, seorang reporter di The Next Web sebagaimana dikutip BBC.
Juni 2021, adalah awal dari segala kemunduran Skype. Ketika Microsoft merilis sistem operasi baru Windows 11, Microsoft Teams terintegrasi secara default, sementara Skype tidak terintegrasi dengan sistem tersebut.
Ketika pandemi Covid-19, Microsoft Teams mengalami peningkatan pengguna. Banyak orang menggunakan Teams untuk menunjang pekerjaan, termasuk meeting secara daring.
ADVERTISEMENT
Saat berita penutupan Skype diumumkan, Microsoft menerbitkan sebuah postingan di blog resminya berisi pernyataan Jeff Teper, presiden aplikasi dan platform kolaboratif Microsoft. Jeff bilang bahwa pihaknya saat ini ingin menyederhanakan layanan gratisnya untuk fokus pada Teams.
“Dengan Teams, pengguna memiliki akses ke banyak fitur inti yang sama yang mereka gunakan di Skype, seperti panggilan pribadi atau panggilan grup, pengiriman pesan, dan berbagi file,” kata Jeff.
“Selain itu, Teams menawarkan fitur-fitur yang disempurnakan seperti mengadakan rapat, mengelola kalender, serta membangun dan bergabung dengan komunitas secara gratis.”
Pengguna Skype kini punya pilihan, pindah ke Microsoft Teams dengan membawa serta riwayat obrolan, kontak, dan panggilan yang ada di Skype.