Mitra Bukalapak Perkuat Kolaborasi dengan Distributor FMCG

13 September 2021 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mitra Bukalapak. Foto: Bukalapak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mitra Bukalapak. Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
Sebagai komitmen untuk membantu warung tradisional bersaing di era digitalisasi dengan retail modern, Mitra Bukalapak bekerja sama dengan para pemasok barang untuk memastikan ketersediaan produk Mitra Bukalapak.
ADVERTISEMENT
Diluncurkan sejak 2017, Mitra Bukalapak menyediakan model bisnis O2O (Online to Offline) yang sudah memiliki cakupan yang luas, yakni 8,7 juta warung dan agen individu yang menjangkau luar Jawa hingga Indonesia Timur.
Hal ini memacu perusahaan untuk perkuat kerja sama dengan dengan para distributor, termasuk dengan pihak Fast-Moving Consumer Goods (FMCG). Apalagi, Mitra Bukalapak menyediakan fitur unggulan grosir, di mana para agennya bisa membeli produk-produk kebutuhan usaha mereka dengan harga yang lebih terjangkau.
"Kita tahun ini sudah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, pemimpin misalnya, FMCG, industri," kata Howard Gani, CEO Mitra Bukalapak, dalam diskusi virtual, Senin (13/9).
Howard menjelaskan, langkah ini diambil perusahaan agar rantai pasokan dapat diperpendek sehingga menurunkan harga pokok dagangan, dan margin keuntungan para Mitra Bukalapak dapat ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Perusahaan juga ingin memastikan ketersediaan produk dan peminimalan durasi kirim barang. "Kami juga ingin memastikan ketersediaan produk dan pengiriman yang cepat bagi Mitra Bukalapak yang terdaftar di seluruh Indonesia," ucap Gani.
Logo Bukalapak. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Ke depannya, Mitra Bukalapak akan terus berfokus memperluas jangkauan ke berbagai area di Indonesia. Apalagi, menurut data CLSA Ltd pada September 2019, 70 persen dari total penjualan ritel di Indonesia masih dilakukan secara offline, di mana 65 persen di antaranya dilayani oleh warung.
"Kita (Mitra Bukalapak) akan berfokus memperluas jangkauan ke berbagai daerah di Indonesia. Agar kita senantiasa memberdayakan warung, untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat, terutama di luar kota-kota besar, atau kota-kota tier satu," kata Gani.
Riset Nielsen yang dilakukan pada Juni 2021 terhadap 3.000 warung dan kios pulsa mengungkap bahwa, di antara 14 kota di seluruh Indonesia, 14,8 persen penetrasi O2O dipimpin oleh Mitra Bukalapak, dengan penetrasi 42 persen. Perusahaan juga memimpin di kategori bahan makanan sebesar 45 persen, dan penetrasi produk virtual sebesar 52 persen.
ADVERTISEMENT
Tak heran, dengan pencapaian ini Mitra Bukalapak bergerak sebagai lokomotif pertumbuhan perseroan Bukalapak, di mana Total Processing Value (TPV) Mitra pada kuartal II 2021 (2Q21) dan semester I 2021 (1H21) masing-masing meningkat sebesar 237% menjadi Rp 14,2 triliun dan 227% menjadi Rp 23,9 triliun, jika dikomparasi dengan periode yang sama tahun 2020.