Negara Ini Mau Pindah ke Metaverse karena Terancam Tenggelam

22 November 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pulau Tuvalu. Foto: Romaine W/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pulau Tuvalu. Foto: Romaine W/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tuvalu berencana membangun metaverse mereka sendiri dengan mereplikasi pulau-pulau dan landmark karena ancaman air laut yang naik dan bisa menenggalamkan negara di Samudera Pasifik itu.
ADVERTISEMENT
Pada KTT iklim COP 27, Menteri Luar Negeri Tuvalu, Simon Kofe, menekankan urgensi upaya global untuk memerangi perubahan iklim yang telah menempatkan Tuvalu di bawah ancaman terus-menerus.
“Ketika tanah kami menghilang, kami tidak punya pilihan selain menjadi negara digital pertama di dunia,” kata Kofe.
Tuvalu sendiri berada di bawah ancaman ekstrem dari pemanasan global. Ilmuwan memperkirakan negara berpopulasi 11 ribu penduduk itu akan menjadi tidak dapat dihuni kurang lebih 100 tahun ke depan. Air pasang yang tinggi menyebabkan banjir besar di awal setiap tahun, dan penduduk khawatir hal itu akan semakin parah.
Menurut laporan Mashable, proyek proyek digitalisasi di metaverse akan dimulai dengan menciptakan kembali Teafualiku Islet, pulau terkecil di Tuvalu dan bagian pertama negara yang akan diprediksi tenggelam jika permukaan laut terus naik akibat pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Replika negara secara digital tentu merupakan pekerjaan yang sulit, terutama soal tingkat akurasi. Apalagi menurut inisiator utama metaverse, Mark Zuckerberg, masih ada jalan panjang di depan untuk mewujudkan produk ini, setidaknya dibutuhkan waktu lima hingga sepuluh tahun.