Nepal Blokir TikTok Gara-gara Konten Ujaran Kebencian

14 November 2023 13:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TikTok. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TikTok. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Nepal memutuskan memblokir media sosial populer TikTok. Platform ditutup aksesnya karena telah mengganggu 'keharmonisan sosial' di negaranya.
ADVERTISEMENT
Pengumuman tersebut dibuat setelah rapat Kabinet pada Senin (13/11) waktu setempat. Menteri Luar Negeri Narayan Prakash Saud mengatakan pemblokiran aplikasi milik ByteDance itu akan segera dilakukan.
"Pemerintah telah memutuskan memblokir TikTok karena diperlukan untuk mengatur penggunaan platform media sosial yang menganggu keharmonisan sosial, niat baik, dan aliran materi tidak senonoh," kata Saud, dikutip dari Associated Press (AP).
Ilustrasi TikTok. Foto: Shutterstock
Nepal mengikuti jejak India yang sudah duluan memblokir TikTok sejak 2020 lalu pasca-konflik perbatasan dengan China. Aplikasi tersebut juga mendapat pengawasan dan pembatasan di AS, Eropa, dan Kanada karena kekhawatiran data pribadi pengguna dibagikan ke pemerintah China.
Berbeda dengan India, AS, Eropa, dan Kanada, Nepal justru menyoroti TikTok dengan alasan mengganggu keharmonisan dalam negeri. Para pejabat menyebut prevalensi konten di platform memicu ujaran kebencian agama, kekerasan dan pelecehan seksual, serta menyebabkan bentrokan secara offline, memaksa pemerintah memberlakukan jam malam dan pengerahan polisi.
ADVERTISEMENT
Meski konten negatifnya mencakup seksisme dan kasta, isu yang paling hangat adalah serangan virtual di TikTok antara umat Hindu, Muslim, dan beberapa komunitas pribumi terkait penyembelihan sapi. Sebagian besar umat Hindu menganggap sapi adalah hewan suci.
"Keharmonisan sosial, struktur keluarga, dan hubungan keluarga kami diganggu oleh media sosial, oleh TikTok," ujar Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Nepal, Rekha Sharma, seperti dilansir The New York Times.
TikTok dilaporkan belum menanggapi kabar pemblokiran aplikasinya di Nepal.