Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Indonesia kerap dianggap ketinggalan dalam hal teknologi. Padahal faktanya teknologi di Indonesia, khususnya teknologi kecerdasan buatan, berkembang cukup pesat. Menurut International Data Corporation (IDC), sebuah perusahaan IT market research, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam hal adopsi artificial intelligence (AI) di ASEAN. Hasil penelitian IDC menyebutkan, 24,6 persen organisasi di Indonesia sudah menerapkan kecerdasan buatan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ternyata Indonesia juga memiliki startup yang mengembangkan artificial intelligence; Nodeflux namanya. Bahkan, Nodeflux sudah go international dengan berbagai penghargaan yang didapat. Pada 2018, Nodeflux menjadi satu-satunya perusahaan Vision AI pertama di Indonesia sebagai anggota dari NVIDIA-MSPP (Metropolis Software Partner Program), yang bertujuan mengimplementasikan teknologi AI guna membantu menyelesaikan permasalahan kota secara menyeluruh. Nodeflux bersanding di antara 24 perusahaan AI top dunia di NVIDIA-MSPP.
Nodeflux sendiri didirikan pada 2016 oleh Meidy Fitranto dan Faris Rahman. Startup ini memiliki visi untuk menjadi katalis dalam perkembangan teknologi di Indonesia. Hanya dalam waktu kurang dari empat tahun, Nodeflux berkembang dan menorehkan track record yang baik hingga mendapatkan pengakuan internasional.
Berbagai pemanfaatan AI di Indonesia
ADVERTISEMENT
Tidak dapat dipungkiri, kehadiran kecerdasan buatan sangat penting di era perkembangan teknologi yang kian pesat ini. Artificial intelligence akan memudahkan aktivitas dan pekerjaan manusia, bahkan membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat. Perlu diketahui bahwa AI tidak seperti digambarkan dalam film, yakni robot yang mampu berpikir serta ingin menguasai dunia dan menjajah manusia. Sebaliknya, AI justru membantu manusia.
Apa saja pemanfaatan AI khususnya di Indonesia? Salah satu contohnya adalah implementasi konsep smart city atau kota pintar, seperti yang dilakukan Nodeflux dan Jakarta Smart City.
Nodeflux dan Jakarta Smart City telah menandatangani MoU atau nota kesepahaman pada 13 September 2019 lalu di Balai Kota DKI Jakarta. Beberapa poin kerja samanya antara lain layanan pemanfaatan optimalisasi transportasi publik untuk Smart Mobility, Pemerintah DKI Jakarta yang lebih transparan menuju Smart Government, optimalisasi pengawasan volume air secara berkala untuk Smart Living, serta pengelolaan data terkait pariwisata di Jakarta untuk Smart Tourism.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu saja, Nodeflux juga sukses mendapatkan peringkat ke-25 dari kurang lebih 90 perusahaan AI terkemuka dunia untuk penilaian algoritma pemrograman Face Recognition Vendor Test (FRVT). Penghargaan tersebut diberikan National Institute of Standards and Technology (NIST) pada September 2019. NIST sendiri adalah lembaga standarisasi dan salah satu laboratorium bidang sains dan teknik paling tua di Amerika Serikat.
“Implementasi artificial intelligence Nodeflux berpotensi untuk mengoptimalkan manajemen kota Jakarta yang tertib dan aman," tutur Meidy Fitrianto.
Selain penerapan Smart City, teknologi AI juga pernah dimanfaatkan Nodeflux pada Asian Games 2018. Saat itu Nodeflux menggunakan teknologi face recognition agar perhelatan olahraga terbesar se-Asia tersebut berjalan lebih aman.
Teknologi platform yang dikembangkan Nodeflux, disebut dengan VisionAIre, yang berfungsi sebagai IVA (Intelligent Video Analytics) yang merupakan hasil dari eksplorasi, riset, dan implementasi kecerdasan buatan yang dilakukan Nodeflux sejak berdiri sebagai perusahaan pertama dan terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
VisionAIre adalah platform yang menggabungkan vision AI, input, analytics, dan komponen lainnya menjadi solusi yang tepat guna untuk pemerintah dan industri. Yang membuatnya semakin canggih, VisionAIre mampu memanfaatkan data yang didapat untuk meningkatkan kapabilitas pembelajarannya secara otonom. Jadi, semakin sering dan semakin lama digunakan, VisionAIre akan semakin “pintar” karena kemampuannya belajar dan mengembangkan diri secara mandiri.
Untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai kecerdasan buatan di Indonesia, Nodeflux juga melakukan sosialisasi baik melalui media digital ataupun kegiatan offline seperti talkshow. Salah satunya adalah Indonesia AI Forum yang diadakan Nodeflux dan Kata.ai. Acara tersebut dilaksanakan 24 Juli lalu di Nodeflux HQ, Jakarta.
Dengan kehadiran Nodeflux, diharapkan teknologi kecerdasan buatan di Indonesia dapat terus berkembang serta dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Nodeflux.