Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tim ONIC Esports saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di jagat game 'Mobile Legends: Bang Bang' di Indonesia. Penampilan solid dan kuat dari ONIC telah membawa mereka merengkuh sejumlah gelar juara turnamen Mobile Legends.
ADVERTISEMENT
Gelar juara yang telah diraih ONIC belakangan ini di antaranya adalah Straits Championship, Dunia Games League, Indonesia Pride Weekdays Challenge (IPWC) Season 6, hingga yang terbaru Piala Presiden eSports 2019 dan Mobile Star League (MSL) 2019 Season 3 yang mempertemukan mereka dengan tim-tim Asia Tenggara.
Tentu Piala Presiden eSports 2019 dirasa yang paling prestisius di antara semuanya. Apalagi, hadiah uang yang mereka dapatkan terbilang besar yakni Rp 400 juta. ONIC berhasil membuktikan diri menjadi tim Mobile Legends terbaik di Indonesia, sekaligus menunjukkan konsistensi di berbagai kompetisi.
ONIC tak terkalahkan sejak babak kualifikasi tertutup nasional hingga menumbangkan Louvre di final dengan skor 3-0 tanpa balas. Mereka menunjukkan kekuatannya di sini dan menjadi salah satu tim Mobile Legends yang paling ditakuti lawannya di Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
Tren positif ONIC telah terlihat di Mobile Legends Professional League (MPL) Season 3. Mereka masih belum terkalahkan hingga memasuki pekan keenam. Dari total 9 pertandingan yang telah dimainkan, ONIC berhasil melibas semua lawannya. Kemenangan itu didominasi dengan skor 2-0 dan hanya tiga kali mereka menang dengan skor 2-1, yaitu melawan Louvre, EVOS, dan PSG.RRQ.
ONIC dihuni oleh pemain-pemain yang masih berusia belia, di mana rata-rata baru berusia 17-22 tahun. Saat ini, susunan pemain tim ONIC untuk divisi Mobile Legends adalah sebagai berikut.
- Muhammad Julian Ardiansyah 'Udil'
- Maxhill Leonardo 'AntiMage'
- Lu Khai Bean 'SaSa'
- Teguh Imam Firdaus 'Psychoo'
- Adriand Larsen 'Drian'
Berawal dari 'Aliansi Kage'
ADVERTISEMENT
Awalnya, tim ONIC ini sempat dijuluki sebagai 'Aliansi para Kage' karena kelimanya menggunakan nickname nama-nama kage yang ada di kisah 'Naruto', seperti Hokage, Raikage, Mizukage, Kazekage, dan Tsuchikage.
Pemilihan nama itu dikarenakan para kage merupakan orang-orang terkuat di desa masing-masing, kalau menurut kisah 'Naruto'. Dan penggambaran itu ditunjukkan dengan kekuatan para pemainnya. Permainan ONIC sulit ditebak karena setiap pemain kerap berganti tipe hero yang dipakai, seperti yang diperlihatkan di Piala Presiden eSports.
Menurut Max, alias AntiMage, timnya selalu berlatih setiap hari selama 5-6 jam. Hal ini perlu dilakukan untuk merancang variasi strategi dan juga membangun kekompakan satu sama lain. Meski begitu, ONIC mengaku tidak memiliki strategi khusus dalam setiap pertandingan yang dijalani.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada strategi khusus, tapi latihannya memang keras banget. Mulai dari waktu, ada masalah apa di tim, malah kemarin hampir bubar," ujar Udil, saat ditemui di sela final Piala Presiden eSports beberapa waktu lalu.
Para pemain ONIC mengaku berkelahi sudah biasa terjadi di dalam timnya. Biasanya, perdebatan dan perkelahian ini disebabkan oleh bedanya pandangan di antara mereka. Bahkan, sebelum satu hari sebelum final Piala Presiden eSports juga mereka sempat berdebat. Namun, itu semua bisa diselesaikan dengan baik.
"Yang penting jangan sampai baper (terbawa perasaan)," kata Teguh 'Psychoo'.
Di antara kelima pemain ini, ONIC memiliki satu pemain yang berasal dari luar negeri, yaitu SaSa yang merupakan warga negara Malaysia. SaSa terpilih menjadi pemain terbaik Piala Presiden eSports setelah bermain memukau sepanjang kompetisi.
ADVERTISEMENT
Puncaknya, SaSa berhasil melakukan 'Savage' untuk menutup pertandingan penentuan melawan Louvre di Piala Presiden eSports dan memastikan gelar juara untuk ONIC. SaSa mengumpulkan jumlah kill sebanyak 75, assist 103, dan mati sebanyak 28 kali, sepanjang Piala Presiden eSports.
Ia mengaku sudah menetap di Indonesia selama lebih dari setengah tahun. Lalu, apakah ada kendala bahasa yang dialami antara dirinya dan anggota tim lainnya? Apalagi mengingat jika koordinasi sangat penting dilakukan dalam game seperti 'Mobile Legends'.
"Tidak, saya tidak mengalami masalah dengan bahasa," ungkap SaSa, singkat padat.
Meniti karier di eSports
Dengan usia yang masih terbilang belia, kelima pemain ONIC mengaku saat ini sedang berfokus meniti karier di bidang eSports. Udil bahkan mengaku sedang rehat sekolah demi mengembangkan kemampuannya di dunia game kompetitif.
ADVERTISEMENT
"Lagi jeda dulu sekolahnya, soalnya kalau lihat sekarang (pencapaian ONIC), sayang ditinggalin. Utang dulu (sekolahnya). Aku fokus di sini (ONIC) dulu," ungkap Udil.
"Kita sudah meninggalkan keluarga, mengorbankan waktu juga untuk ini (berkarier di eSports)," sambungnya.
Kini, berkarier di dunia eSports memang sudah bukan sesuatu yang aneh lagi. Terutama jika melihat penghasilan yang didapat, di mana ONIC saja bisa membawa pulang Rp 400 juta dari Piala Presiden eSports.
Mendapatkan uang sebanyak itu, apa yang akan dilakukan para pemain ONIC?
Beberapa jawaban dari mereka di antaranya "Disimpan dulu," lalu "Untuk membantu orang tua," dan " Untuk usaha."
Setelah ini, ONIC akan berjuang untuk melanjutkan tren positif mereka di perhelatan MPL Season 3. Bisakah ONIC merengkuh gelar juara MPL Season 3? Kita lihat saja.