OpenAI Akan Adopsi Cara Kerja AI DeepSeek, Buka Opsi Open-Source

3 Februari 2025 16:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi AI ChatGPT. Foto: Alex Photo Stock/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi AI ChatGPT. Foto: Alex Photo Stock/Shutterstock
ADVERTISEMENT
OpenAI berencana mengubah sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mereka dalam menjawab perintah atau pertanyaan pengguna, dengan menampilkan proses berpikir model AI-nya. Cara kerja ini mirip dengan AI DeepSeek yang lebih transparan.
ADVERTISEMENT
CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkap hal ini dalam sesi tanya jawab di forum internet Reddit pada Jumat (31/1). Seorang pengguna Reddit bertanya apakah OpenAI bisa menampilkan 'semua token berpikir', langkah-langkah pemrosesan yang digunakan model AI dalam menyelesaikan suatu tugas.
Model AI OpenAI seperti o1 dan o3 menggunakan pendekatan pemikiran berjenjang (reasoning), tetapi hanya menampilkan jawaban akhir tanpa menunjukkan proses di baliknya. Sebaliknya, model AI DeepSeek-R1 memungkinkan pengguna melihat seluruh proses berpikir, termasuk detail perhitungan matematis yang dapat mencapai 16 halaman sebelum memberikan jawaban akhir.
CEO OpenAI, Sam Altman. Foto: Jason Redmond / AFP
Selain transparansi proses berpikir AI, diskusi di Reddit juga menyentuh topik model AI open-source. Manfaat keterbukaan ini memungkinkan pengembang dan perusahaan mengakses model AI untuk disesuaikan dengan kebutuhan mereka, seperti yang dilakukan DeepSeek dan Meta melalui model AI Llama.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, OpenAI justru mengambil pendekatan tertutup dengan model AI mereka yang bersifat hak milik dan berbayar. Namun, ketika ditanya apakah OpenAI akan mempertimbangkan untuk merilis sebagian bobot modelnya dan mempublikasikan risetnya, Altman menjawab begini:
"Ya, kami sedang mendiskusikannya. Saya pribadi berpikir kami berada di sisi yang salah dalam sejarah dan perlu menemukan strategi open-source yang berbeda; tidak semua orang di OpenAI sependapat, dan ini juga bukan prioritas utama kami saat ini," ujarnya, mengutip Business Insider.