OpenAI Rilis AI Baru Bernama Sora, Bisa Bikin Video dari Teks

19 Februari 2024 8:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil gambar adegan yang dibuat oleh Sora, model AI terbaru dari kreator ChatGPT, OpenAI. Foto: OpenAI
zoom-in-whitePerbesar
Hasil gambar adegan yang dibuat oleh Sora, model AI terbaru dari kreator ChatGPT, OpenAI. Foto: OpenAI
ADVERTISEMENT
OpenAI selaku pengembang ChatGPT, meluncurkan model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru yang diberi nama Sora. Perusahaan menyebut, AI teranyarnya ini memungkinkan pengguna menciptakan video hingga 1 menit lamanya hanya bermodalkan perintah teks (prompt) yang ditulis.
ADVERTISEMENT
Sora, kata OpenAI, mampu membuat adegan kompleks dengan banyak karakter, jenis gerakan tertentu, dan detail orang atau benda dan latar belakang yang akurat. Model AI ini diklaim mampu memahami bagaimana suatu objek hidup di dunia nyata, termasuk menafsirkan properti secara akurat dan menghasilkan tokoh dengan ekspresi emosi yang hidup.
Gak cuma instruksi teks saja. Sora juga dapat menghasilkan video berdasarkan gambar foto yang diberikan pengguna, menganimasikan konten gambar dengan akurat dan memperhatikan detail kecil.
Kamu bisa melihat contoh kehebatan Sora dalam menciptakan video berdasarkan perintah teks di bawah ini.
"Sora juga dapat membuat banyak pengambilan gambar dalam satu video yang dihasilkan yang secara akurat mempertahankan karakter dan gaya visual," tulis OpenAI dalam pernyataan resmi di blognya.
ADVERTISEMENT
Sora saat ini baru tersedia untuk 'tim merah', tim yang terdiri dari para ahli teknologi yang menilai potensi bahaya dan risiko pada model kecerdasan buatan tersebut. OpenAI juga menawarkan akses Sora kepada para seniman visual, desainer, dan kreator film untuk memberikan masukan.
OpenAI mengingatkan bahwa Sora belum sempurna 100 persen dan dapat salah menafsirkan adegan yang diinginkan pengguna. Dia bisa kesulitan dalam menyimulasikan fisika dari pemandangan yang kompleks secara akurat, dan mungkin tidak memahami contoh sebab dan akibat yang spesifik.
"Contoh, seseorang menggigit kue, tapi setelah itu, kue tersebut mungkin tidak memiliki bekas gigitan," tambah OpenAI.