OpenAI Rilis Aplikasi Sora Versi Android: Feed Mirip TikTok, Bisa Bikin Video AI

6 November 2025 11:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
OpenAI Rilis Aplikasi Sora Versi Android: Feed Mirip TikTok, Bisa Bikin Video AI
Sora, aplikasi video berbasis kecerdasan buatan dari OpenAI, kini hadir untuk pengguna Android.
kumparanTECH
Ilustrasi aplikasi Sora dari OpenAI.  Foto: Tada Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aplikasi Sora dari OpenAI. Foto: Tada Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sora, aplikasi video berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari OpenAI, kini resmi hadir untuk pengguna Android di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, aplikasi ini meluncur duluan di iOS pada September 2025 lalu dan langsung melesat ke puncak tangga App Store. Sora mencatat lebih dari 1 juta unduhan dalam waktu seminggu, menurut laporan TechCrunch. Dengan hadirnya versi Android di Google Play Store, angka itu diperkirakan akan melonjak lebih tinggi.
Sora versi Android membawa semua fitur unggulan yang ada di iOS, termasuk fitur populer “Cameos”, yang memungkinkan pengguna membuat video diri sendiri dalam berbagai aktivitas, menggunakan citra wajah sebagai model digital.
Video hasil buatan AI itu kemudian bisa dibagikan melalui feed bergaya TikTok, di mana pengguna dapat menemukan dan berinteraksi dengan karya pengguna lain. Langkah ini dinilai sebagai strategi OpenAI untuk memperkuat posisinya di pasar video pendek yang kompetitif, bersaing langsung dengan Meta (lewat feed video AI Vibes), serta raksasa lama seperti TikTok dan Instagram.
ADVERTISEMENT
Meski sukses secara komersial, Sora tak lepas dari kontroversi atas kemampuan deepfake-nya. Setelah peluncuran awalnya, beberapa pengguna diketahui mengunggah video tidak pantas dari tokoh sejarah, termasuk Martin Luther King Jr.
Kasus itu memicu kecaman luas hingga OpenAI menghentikan sementara pembuatan konten dengan sosok Dr. King dan memperketat kebijakan keamanan aplikasinya.
Hasil gambar adegan yang dibuat oleh Sora, model AI terbaru dari kreator ChatGPT, OpenAI. Foto: OpenAI
Masalah lain muncul saat pengguna mulai membuat video berisi karakter berhak cipta, seperti SpongeBob dan Pikachu di serial Pokemon. Untuk menghindari sengketa hukum, OpenAI mengubah sistem kebijakan dari opt-out menjadi opt-in. Artinya, pemilik hak cipta kini harus memberi izin terlebih dahulu sebelum karya mereka digunakan di Sora.
Selain itu, OpenAI juga sedang menghadapi sengketa hukum dengan perusahaan video selebriti Cameo, karena fitur unggulan Sora juga bernama Cameo.
ADVERTISEMENT
Ke depan, OpenAI berencana memperluas kemampuan Sora dengan menambahkan beberapa fitur baru. Salah satunya adalah character cameos, yang memungkinkan pengguna membuat video AI bersama hewan peliharaan atau benda mati yang diubah menjadi karakter hidup.
OpenAI juga tengah menyiapkan alat editing video sederhana, termasuk kemampuan menggabungkan beberapa klip menjadi satu video utuh. Selain itu, pengguna akan bisa menyesuaikan tampilan feed mereka, memilih untuk melihat konten dari orang-orang tertentu ketimbang dari seluruh pengguna.
Dengan ekspansi ke Android, Sora kini resmi menantang raksasa video pendek seperti TikTok dan Instagram Reels. Namun, bagi banyak kreator, daya tarik utamanya bukan sekadar hiburan, melainkan kemudahan menciptakan konten dengan kualitas tinggi tanpa kamera, kru, atau studio.
Kendati begitu, tantangan terbesar OpenAI kini bukan pada teknologi, melainkan pada etika penggunaan dan perlindungan hak cipta. Karena di era di mana wajah, suara, dan gaya bisa ditiru oleh AI, batas antara kreativitas dan penyalahgunaan semakin kabur.
ADVERTISEMENT