Oppo Garap 5G CPE: Ubah Sinyal 5G Jadi WiFi Super Cepat
PerbesarADVERTISEMENT
Vendor smartphone Oppo akan memamerkan hasil pengujian teknologi 5G, serta pengembangan futuristik dalam teknologi pengisian daya. Demonstrasi ini bakal dilakukan perusahaan di pameran teknologi Mobile World Congress Shanghai (MWCS) 2021 di China pada tanggal 23 sampai 25 Februari 2021.
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil melalui berbagai uji coba pada 2020 lalu, pengunjung MWCS akan melihat demonstrasi langsung pengujian kecepatan 5G mmWave Oppo pada stan China Unicom. 5G mmWave bakal mendukung berbagai aplikasi 5G generasi berikutnya, dan Oppo telah menyiapkan teknologi ini melalui Oppo 5G CPE yang akan dipamerkan di MWCS.
Oppo 5G CPE bakal mengubah sinyal 5G menjadi koneksi WiFi yang sangat cepat dan stabil. Dengan bekerja sama dengan mitra industri terkemuka seperti Ericsson dan mengembangkan dua solusi antena proprietary, Oppo 5G CPE membuat konektivitas berkecepatan tinggi menjadi kenyataan untuk rumah pintar masa depan.
Selain teknologi 5G, Oppo juga bakal mendemonstrasikan teknologi pengisian nirkabel (wireless charging) terbaru dengan menggunakan smartphone konsep layar gulung Oppo X 2021, serta perkembangan terbaru pengisian daya cepat VOOC Flash Charge. Namun yang paling menarik, Oppo akan menghadirkan pengisian daya cepat secara global dengan tujuan untuk dapat mengaplikasikannya ke berbagai perangkat sehingga dapat masuk ke setiap area kehidupan pengguna.
ADVERTISEMENT
“Di Mobile World Congress 2021, kami akan menujukkan teknologi pengisian daya generasi berikutnya dan mengungkapkan bagaimana Oppo dapat memperluas jejaknya dari perusahaan smartphone ke beberapa sektor industry lain," ujar Presiden Pemasaran Global Oppo, William Liu, dalam pernyataan resmi, Senin (22/2).
Sejak meluncurkan smartphone pertamanya pada 2008, Oppo telah memberikan berbagai perangkat pintar yang dipelopori oleh seri Find, R dan F, sistem operasi ColorOS, serta layanan internet seperti Oppo Cloud dan Oppo+. Dengan waktu lebih dari 10 tahun, Oppo juga telah berhasil beroperasi di lebih dari 40 negara dan wilayah dengan 6 pusat penelitian di seluruh dunia.
(MRT)