Orang Terkaya Jeff Bezos Sumbang Rp 137 Triliun untuk Selamatkan Bumi

19 Februari 2020 8:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekeringan akibat perubahan iklim. Foto: Foto: Reuters/David Mercado
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekeringan akibat perubahan iklim. Foto: Foto: Reuters/David Mercado
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jeff Bezos, founder dan CEO Amazon sekaligus orang terkaya di dunia, mengumumkan bahwa dia meluncurkan pendanaan bernama Bezos Earth Fund. Melalui pendanaan ini, dia akan menggelontorkan dana 10 miliar dolar AS (sekitar Rp 137 triliun) untuk melindungi Bumi dari kerusakan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Bezos dalam sebuah posting-an di Instagram, Selasa (18/2).
Bezos menjelaskan, pendanaan ini bakal digunakan oleh ilmuwan, aktivis, dan lembaga swadaya masyarakat (Non-Goverment Organization/NGO) untuk melawan krisis perubahan iklim. Bezos Earth Fund baru akan mendistribusikan hibahnya pada musim panas tahun ini.
"Kita bisa menyelamatkan Bumi. Ini mengharuskan tindakan kolektif dari perusahaan besar, perusahaan kecil, negara bangsa, organisasi global, dan individu," tulis Bezos dalam unggahannya.
Jeff Bezos, CEO Amazon dan Blue Origin. Foto: REUTERS/Joshua Roberts
"Saya berkomitmen 10 miliar dolar AS untuk memulai dan akan mulai mengeluarkan hibah musim panas ini. Bumi adalah satu hal yang kita semua memiliki kesamaan--mari kita melindunginya bersama-sama," sambungnya.
Menurut laporan Forbes, ini merupakan dana amal terbesar yang pernah diberikan oleh Bezos. Pendanaan ini pun hampir mencapai 10 persen dari kekayaannya yang berjumlah 129,9 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Bezos Earth Fund bisa jadi merupakan jawaban Bezos yang sering dikritik karena dianggap sedikit menyumbangkan kekayaannya ketimbang miliarder lainnya.
Amazon, toko online terbesar di dunia Foto: REUTERS/Mike Segar/File Photo
Pendanaan ini juga merupakan langkah lanjutan Bezos yang pernah mengeluarkan 'ikrar iklim' (climate pledge) pada September 2019. Ikrar tersebut diumumkan setelah Amazon dan Bezos menghadapi kritik karena dianggap memperburuk krisis perubahan iklim.
Sebabnya, Amazon, yang mengirimkan lebih dari 1 miliar paket per tahun, memiliki jejak karbon yang sangat besar bagi lingkungan. Kritik ini juga disampaikan oleh lebih dari 1.000 karyawan Amazon pada saat itu, yang kemudian membuat perusahaan mengubah kebijakan mereka pada awal tahun ini di mana pekerja yang menyinggung kebijakan lingkungan perusahaan bakal diancam dengan pemecatan.