PANDI: Peminat Domain Internet .id dari Luar Negeri Makin Banyak

31 Januari 2019 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PANDI, Andi Budimansyah. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PANDI, Andi Budimansyah. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penetrasi internet yang semakin luas dan berkembang menjadikan bisnis alamat domain semakin menjanjikan. Salah satu yang terkena dampaknya adalah alamat domain berakhiran .id yang dikelola oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan domain internet .id diklaim PANDI terus mengalami kenaikan. Domain asal Indonesia ini tidak hanya laris di dalam negeri, tetapi juga mulai banyak dimiliki warga asing dari luar negeri.
Dalam laporan akhir tahun 2018 PANDI, jumlah domain .id yang terdaftar ada 281.467. Angka tersebut naik 12 persen dari 2017 yang mencapai 252.112. Untuk detailnya, 271.193 domain atau 96,35 persen berasal dari Indonesia, sedangkan 10.274 atau 3,65 persen berasal dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Singapura, Australia, Jepang, dan negara lainnya.
Sementara itu, rata-rata pengakses domain internet .id per hari sebanyak 529 juta kali. Dari 9 negara teratas pengakses domain internet .id, AS berada di peringkat pertama dengan persentase 26,27.
Di bawahnya ada Indonesia dengan 17,17 persen, Singapura 7,38 persen, Jerman 5,47 persen, Kanada 4,04 persen, Rusia 3,73 persen, Swedia 2,97 persen, Belanda 2,58 persen, dan Prancis 2,55 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PANDI, Andi Budimansyah, melihat dalam enam bulan terakhir peminat domain .id yang berasal dari luar negeri meningkat. Itu menunjukkan bahwa domain .id memiliki nilai yang tinggi.
"Minat dalam enam bulan terakhir sangat tinggi. Saya dapat info dari reseller PANDI di luar negeri bahwa domain .id itu sudah muncul di atas dalam daftar yang favorit," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (31/1).
Direktur Utama PANDI Andi Budimansyah (tengah). (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PANDI Andi Budimansyah (tengah). (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Tingginya minat domain .id dari luar negeri tidak lantas membuat PANDI menggencarkan promosinya untuk meningkatkan jumlah pengguna di luar negeri. Andi menjelaskan, saat ini perusahaan masih memprioritaskan masyarakat Indonesia.
Andi juga tidak mengatur pembatasan kepemilikan domain .id. Domain internet ini disebutnya bisa dimiliki oleh siapa pun.
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi dalam UU ITE itu ada definisi orang. Orang yang dimaksud boleh di dalam negeri atau luar negeri. Sehingga PANDI tidak bisa melarang pendaftaran domain dari luar negeri. Kita tidak bisa membatasi pendaftaran orang asing untuk menggunakan domain .id. Tetapi kita prioritaskan dalam negeri," terangnya.
Ilustrasi internet (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi internet (Foto: pixabay)
Saat ini, PANDI mengelola 13 domain yang di antaranya beralamat akhiran .id, go.id, ac.id, biz.id, mil.id, my.id, net.id, or.id, sch.id, web.id, co.id, desa.id dan ponpes.id.
Domain yang dikelola oleh PANDI bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp 50 ribu per tahun. Sebagai contoh, domain .id dibanderol dengan biaya Rp 150 ribu per tahun. Untuk bisa memiliki domain ini dibutuhkan kartu identitas berupa KTP.
Sedangkan untuk domain co.id dan net.id dibanderol dengan harga Rp 100 ribu per tahun. Untuk memiliki kedua domain tersebut diperlukan berbagai syarat, di antaranya kartu identitas dan surat legalitas, seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), karena domain ini dikhususkan untuk perusahaan atau lembaga.
ADVERTISEMENT