Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Novel coronavirus atau 2019-nCoV pertama kali muncul di Wuhan, China. Virus ini sudah menginfeksi lebih dari 1.975 orang dan menewaskan 56 orang di China per 26 Januari 2020. Sejauh ini, ia sudah menyebar ke sejumlah negara, seperti AS, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Vietnam, Australia, Malaysia, Prancis, dan terakhir Kanada.
Tim peneliti Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Johns Hopkins University lantas berinisiatif mengembangkan dashboard. Alat ini juga dilengkapi dengan peta online penyebaran virus corona.
Para ilmuwan menggunakan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO), termasuk data yang dikumpulkan oleh lembaga kesehatan lain di AS, China, dan Eropa. Dengan begitu, alat itu dapat memperlihatkan informasi resmi soal kasus coronavirus yang terkonfirmasi, jumlah penderita dan pasien sembuh, serta angka korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Peta online penyebaran virus corona buatan tim peneliti CSSE ini bisa kalian lihat di sini: https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd40299423467b48e9ecf6
Virus corona sendiri masih satu keluarga dengan SARS-CoV dan MERS-CoV, serta masuk dalam jenis baru. Itu sebabnya belum tersedia vaksin untuk mengobati pasien pengidap coronavirus.
Novel coronavirus menyerang saluran pernapasan hingga menyebabkan demam, flu, dan radang paru-paru. Riset Journal of Medical Virology melaporkan, novel coronavirus diduga berasal dari ular, sedangkan penelitian Wuhan Institute for Virology menyebut, 96 persen susunan genetik virus identik dengan virus corona yang menginfeksi kelelawar.
Virus ini diduga kuat berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan yang menjual berbagai hewan liar. Saat ini, Wuhan sedang membangun dua rumah sakit baru dengan 2.300 tempat tidur untuk merawat pasien.
ADVERTISEMENT