Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selebriti yang mengikuti aksi boikot ini memposting konten serupa dengan tagar #StopHateforProfit. Tak cuma di Instagram dan Facebook, pengumuman mereka juga disampaikan di media sosial lain seperti Twitter.
Di antara selebriti Hollywood yang protes dan melakukan aksi boikot ini terdiri dari Kim Kardashian West, Leonardo DiCaprio, Jennifer Lawrence, Orlando Bloom, Kerry Washington, hingga Sacha Baron Cohen. Para selebriti ini pun meminta agar follower mereka juga memboikot Instagram dan Facebook.
"Saya senang dapat terhubung langsung dengan Anda melalui Instagram dan Facebook, tetapi saya tidak bisa duduk diam sementara platform ini terus memungkinkan penyebaran kebencian, propaganda, dan misinformasi," tulis Kim Kardashian dalam sebuah posting yang diposting di beberapa akun media sosial miliknya, Selasa (15/9).
ADVERTISEMENT
"Informasi yang salah yang dibagikan di media sosial berdampak serius pada pemilihan kita dan merusak demokrasi kita. Silakan bergabung dengan saya besok ketika saya akan 'membekukan' akun Instagram dan FB saya untuk memberi tahu Facebook ke #StopHateForProfit," sambungnya.
Facebook enggan berkomentar atas aksi boikot sejumlah artis Hollywood ini, menurut laporan CNN dan Business Insider.
Aksi boikot Facebook dan Instagram oleh para selebriti ini pun tidak akan berlangsung lama. Boikot ini hanya berlangsung selama satu hari, mulai dari Selasa (15/9) hingga Rabu (16/9).
Boikot para selebriti Hollywood ini pun jadi desakan lanjutan bagi Facebook untuk mengatasi konten hoaks dan ujaran kebencian di platform mereka.
Sebelumnya, pada Kamis (10/9) pekan lalu, seorang mantan insinyur di Facebook memutuskan keluar dari pekerjaannya karena tidak puas dengan kebijakan platform media sosial tersebut dalam mengatasi hoaks dan ujaran kebencian.
ADVERTISEMENT
Insinyur bernama Ashok Chandwaney itu menganggap bahwa Facebook "mendapatkan profit dari kebencian." Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sebuah memo pengunduran diri kepada karyawan Facebook.
"Sejauh yang saya tahu, perusahaan mendekati konten kebencian dan pengorganisasian kebencian sebagai masalah PR daripada masalah substantif untuk mengambil tindakan nyata," kata Chandwaney, dalam sebuah wawancara dengan Business Insider.
"Dari tempat saya duduk, setelah bertahun-tahun frustrasi, saya tidak bisa. Tidak ada cara yang lebih baik untuk mendorong perubahan itu selain berbicara di depan umum," sambungnya.
Chandwaney hanya salah satu mantan karyawan Facebook yang tak puas dengan kebijakan konten perusahaan media sosial itu. Menurut laporan Business Insider, gelombang protes karyawan telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Selain dari selebriti dan karyawan, Facebook juga harus kehilangan pemasukan dari sejumlah pengiklan. Perusahaan besar pengiklan seperti Coca-Cola hingga raksasa telekomunikasi AS, Verizon, telah memutuskan cabut dari kerja sama karena mereka menganggap Facebook gagal dalam menangani konten hoaks dan ujaran kebencian.