Pasien Neuralink Elon Musk, Sukses Main Counter Strike Pakai ‘Telepati’

29 Agustus 2024 8:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alex, Pasien kedua Neuralink yang sukses implan chip otak, sukses main game FPS Counter Strike 2. Alex hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk mulai menggerakkan kursor dengan pikirannya.
ADVERTISEMENT
Selain main Counter Strike 2, Alex juga bisa mengoperasikan software desain 3D. Alex menjadi pasien kedua setelah percobaan pada pasien pertama mengalami kegagalan.
Alex pulih dengan cepat setelah operasi implan di Barrow Neurological Institute dan dipulangkan keesokan harinya.
Setelah operasi, ia mampu mengendalikan kursor komputer dengan pikirannya dalam hitungan menit dan lebih cepat daripada yang pernah ia lakukan dengan teknologi bantuan sebelumnya hanya dalam beberapa jam.
“Saya sangat terkesan dengan cara kerjanya,” kata Alex dilansir Daily Mail.
“Neuralink merupakan langkah besar dalam perjalanan mendapatkan kembali kebebasan dan kemandirian saya,' kata Alex.
Perangkat neuralink yang diimplan di otak Alex, berisi 1.024 elektroda yang ditanamkan oleh robot mirip mesin jahit ke dalam jaringan otak pasien.
ADVERTISEMENT
Elektroda tersebut merekam aktivitas listrik otak. Sinyal listrik itu kemudian dialirkan ke komputer yang mengubah sinyal menjadi perintah seperti mengklik atau menggerakkan mouse.
Implan cip buatan Neuralink yang ditanam di otak. Foto: Dok. Neuralink
Neuralink mengatakan bahwa pihaknya sekarang bekerja dengan Alex untuk mencoba dan meningkatkan produktivitasnya dengan memetakan perintah otaknya ke berbagai jenis klik mouse.
Neuralink mengklaim bahwa teknologi ini akan memungkinkan mereka yang memiliki disabilitas fisik seperti quadriplegia untuk menggunakan perangkat yang dikendalikan komputer dan mendapatkan kembali ke-otonom-an mereka.
Alex pernah mencoba menggunakan teknologi Neuralink menggunakan Quadstick. Dengan Quadstick Alex mampu memasukkan perintah komputer menggunakan bibir dan napasnya.
Namun karena Quadstick hanya memiliki satu joystick, Alex tidak dapat bergerak dan melihat-lihat permainan secara bersamaan, yang membuat permainan cepat menjadi sulit dimainkan.
ADVERTISEMENT
Sekarang, dengan menggunakan Neuralink dan Quadsticknya secara bersamaan, Alex dapat bermain tanpa batasan.