Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pemulihan Layanan Satelit Telkom Sudah Jangkau 5.912 Site
1 September 2017 7:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Telkom masih terus melakukan pemulihan layanan satelitnya yang terganggu karena anomali pada Telkom 1 sampai tanggal 10 September nanti. Saat ini proses pemulihan sedang berada di tahap penyesuaian ulang posisi antena milik para pelanggan dan layanan di berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
Badan usaha milik negara bidang telekomunikasi itu berkata sudah melakukan penyesuaian posisi antena di Bumi sebanyak 5.912 site, hingga Kamis malam (31/8). Telkom mengklaim semua itu berjalan sesuai rencana dengan realisasi penyesuaian ulang posisi anten mencapai lebih dari 100 persen dari target kumulatif harian.
Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo, mengatakan bahwa di antara jumlah itu, sebanyak 5.359 site adalah titik dari layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT), yang sebagian besar adalah VSAT untuk komunikasi anjungan tunai mandiri (ATM). Satu site VSAT biasanya melayani beberapa mesin ATM.
"Kecepatan pemulihan per hari ini telah mencapai 1.200 site per hari, sedangkan total target pemulihan layanan sebanyak 15.000 site," kata Arif dalam pernyataan resmi.
ADVERTISEMENT
Upaya yang dilakukan Telkom saat ini merupakan rangkaian pemulihan layanan satelit yang terganggu sejak 25 Agustus 2017. Pada 30 Agustus, Telkom mengklaim telah menyelesaikan seluruh transponder pelanggan Telkom 1 ke transponder pelanggan satelit lain, termasuk Telkom 2 dan Telkom 3s yang punya teknologi lebih baik.
Dari hasil investigasi, Telkom berkata satelit Telkom 1 yang sudah berusia 18 tahun sudah tak bisa dioperasikan lagi. Satelit itu juga harus dimatikan atas rekomendasi dari Lockheed Martin selaku perakit, agar tak mengganggu satelit lain.
Di tengah isu ini, beredar juga kabar yang mengatakan satelit Telkom 1 telah hancur berantakan di orbit karena di sekitar alot orbitnya, terlacak sejumlah puing-puing yang diduga adalah bagian dari panel surya, bahan bakar, atau puing lain dari Telkom 1. Keberadaan puing-puing itu dilacak oleh ExoAnalytic Solutions, perusahaan komersial yang memantau situasi ruang angkasa untuk satelit dan benda lain di orbit.
ADVERTISEMENT
"Apa yang Anda lihat tampaknya ada banyak bahan reflektif yang berasal dari benda antariksa. Itu bisa jadi panel surya, bahan bakar, atau puing lainnya. Kami tidak begitu tahu," kata Doug Hendrix, CEO ExoAnalytic Solutions, kepada SpaceNews.
Telkom sendiri telah menanggapi kabar ini kepada kumparan (kumparan.com). Telkom juga sampai saat ini masih berkoordinasi dengan Lockheed Martin, selaku perakit Telkom 1, untuk memantau perkembangan hal tersebut lebih lanjut.
"Terkait pemberitaan yang menyatakan kondisi Telkom 1 dan adanya obyek di luar angkasa di sekitar posisi Telkom 1, dapat kami sampaikan bahwa kondisi saat ini (31/8), melalui Stasiun Pengendali Utama Satelit, Telkom 1 masih dapat menerima command dan mengirim sinyal telemetri satelit," tutur Arif.
ADVERTISEMENT