Pendiri Bukalapak Achmad Zaky Investasi di Startup Cloud Awanio

Startup lokal yang menyediakan software cloud management (SCM) Awanio mengumumkan telah mendapatkan investasi dari Init 6, perusahaan investasi yang didirikan oleh dua pendiri Bukalapak, Achmad Zaky dan Nugroho Herucahyono.

Zaky optimistis Awanio mampu berkembang signifikan dalam hal pengembangan layanan komputasi awan di Indonesia, mengingat semakin banyaknya developer yang beralih ke sistem komputasi awan sebagai alternatif operasional perusahaan.

Ia yakin Awanio mampu bersaing dengan platform penyedia layanan global sekaligus menjadi solusi untuk mempercepat migrasi operasional perusahaan lokal untuk mengadopsi layanan komputasi awan.

“Di balik perkembangan cloud computing di Indonesia yang sangat pesat, secara umum cloud computing masih dinikmati oleh perusahaan digital native. Adopsi cloud oleh perusahaan tradisional masih cukup rendah. Kami optimis solusi yang diberikan oleh Awanio dapat membantu mempercepat adopsi cloud dengan solusi private, hybrid, dan public cloud mereka”, ujar Achmad Zaky.

CEO Awanio, Iskandar Soesman, menjelaskan dana investasi ini akan digunakan untuk pengembangan produk dan marketing Awanio. Awanio berambisi punya layanan yang dapat digunakan oleh perusahaan skala kecil hingga besar, dengan layanan berstandar internasional dan harga relatif terjangkau.

Perkembangan Awanio

Pada awal didirikan tahun 2016, Awanio merupakan platform as a service (PaaS) yang hanya berperan sebagai hosting aplikasi dan data klien. Fokus utama Awanio yakni memudahkan kerja developer dalam operasional di perusahaan. Singkatnya, Awanio akan menyederhanakan tugas developer dalam menghadapi masalah seperti setup server, setup database server, dan scale up aplikasi.

Seiring dengan kebutuhan komputasi awan di Indonesia, layanan Awanio yang hanya mencakup layanan B2C (business to consumers), kemudian berkembang dengan menyediakan layanan pada segmen B2B (business to business) sebagai penyedia layanan software cloud management platform (CMP).

Ilustrasi teknologi cloud computing atau komputasi awan. Foto: Shutterstock

Layanan komputasi awan Awanio terdiri dari dua interface utama, yakni platform dan dashboard. Platform merupakan interface bagi end-customer yang mengakses layanan komputasi awan, sementara dashboard adalah interface yang ditujukan bagi developer suatu perusahaan dalam mengatur konten dari cloud.

Pelbagai manfaat yang dapat dirasakan customer saat menggunakan Awanio di antaranya adalah fitur end-to-end (E2E) seperti pada layanan komputasi awan lain. Hal ini menjadikan data yang ada pada aplikasi cloud bersifat private. Keunggulan lain, fitur penyimpanan yang ditawarkan oleh Awanio, yakni fitur penyimpanan SSD/HDD yang berbasis jaringan yang terpasang ke VM (virtual machine) sebagai perangkat penyimpanan tambahan.

Awanio juga menawarkan fitur billing engine dan integrasi dengan payment gateway sesuai pilihan. Kemudahan lain dari platform Awanio adalah model bisnis sharing revenue dan licensed based. Dua model bisnis ini memberikan kemudahan bagi mitra Awanio sesuai dengan kebutuhan mereka.

Awanio memiliki layanan yang memaksimalkan microservice architecture dengan mengotomatisasi proses penyediaan kubernetes cluster, sehingga cluster dapat dimiliki hanya dalam beberapa detik. Fitur object storage pada Awanio juga memudahkan customer dalam hal penyimpanan data secara online dengan cepat dan aman. Fitur bare metal juga dikembangkan oleh Awanio, untuk memberi layanan kepada mitra dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan server.

***

kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.