Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pendiri SoftBank Group, Masayoshi Son , memberikan kabar yang mengejutkan mengenai pengunduran dirinya sebagai direksi Alibaba Group. Pengumuman tersebut disampaikan Son di depan para pemegang saham SoftBank di Tokyo, Jepang, pada Kamis (25/6).
ADVERTISEMENT
Pengunduran diri Son akan bertepatan dengan kepergian pendiri Alibaba Grup, Jack Ma, dari dewan direksi SoftBank . Son bersikeras bahwa keputusannya mundur dari direksi Alibaba, yang dipegangnya sejak 2005, berlangsung baik dan tidak ada perbedaan pendapat antara dia dan Jack Ma.
Son dan Ma telah menjalin persahabatan yang erat sejak pengusaha Jepang itu menjadi investor awal di Alibaba dan membantunya meningkatkan nilai valuasinya yang saat ini mencapai sekitar 600 miliar dolar AS dan menjadi aset terbaik SoftBank.
"Bukannya kami bertengkar," kata Son selama pertemuan pemegang saham virtual, dikutip Bloomberg. " (Hubungan dengan Ma) ini sangat bersahabat."
Son mengatakan, langkah mundurnya ini merupakan bentuk kelulusan dari dewan direksi Alibaba Group, perusahaan yang investasinya paling sukses hingga saat ini. Son, melalui SoftBank, menginvestasikan 20 juta juta dolar di Alibaba pada 20 tahun lalu. Pada awal 2020, SoftBank masih memiliki saham senilai 150 miliar dolar AS di Alibaba.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan TechCrunch, SoftBank kini telah pulih dari dampak pandemi virus corona setelah mendapat manfaat dari meningkatnya nilai saham Alibaba Group dan Sprint, menyusul mergernya dengan T-Mobile. Dari merger itu, nilai saham yang dipegang SoftBank sekarang mencapai 218 miliar dolar AS.
Berbagai suntikan dana yang SoftBank lakukan baru-baru ini telah mengguncang dunia investasi. Perusahaan itu, yang dikenal karena sering memberikan dana investasi yang besar, telah secara terbuka menyatakan bahwa investasinya di Uber, WeWork, dan sejumlah startup lainnya belum memberikan hasil yang diharapkan.
Beberapa startup yang disuntik SoftBank juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), seperti Oyo dan Grab, yang telah terpukul akibat dampak ekonomi dari pandemi virus corona yang belum berakhir.
ADVERTISEMENT