Pendiri Twitter Cuan Rp 14 Triliun Setelah Medsosnya Dibeli Elon Musk

26 April 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Twitter, Jack Dorsey. Foto: Chris Wattie/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
CEO Twitter, Jack Dorsey. Foto: Chris Wattie/Reuters
ADVERTISEMENT
Twitter resmi dibeli Elon Musk seharga 44 miliar dolar AS (sekitar Rp 635 triliun) secara tunai pada Senin (25/4) waktu AS. Akuisisi ini rupanya turut menguntungkan pendiri perusahaan, Jack Dorsey.
ADVERTISEMENT
Jack Dorsey tidak sendirian mendirikan Twitter pada Maret 2006 silam. Ia membentuk media sosial yang identik dengan lambang burung biru itu bersama dengan Noah Glass, Biz Stone, dan Evan Williams.
Dorsey memang sudah tidak lagi memegang jabatan di Twitter sejak November 2021. Namun, ia dilaporkan masih memiliki 2,4 persen saham perusahaan atau sekitar 18.042.428 lembar saham.
Dengan Musk membeli tiap lembar saham Twitter seharga 54,20 dolar AS, maka Dorsey diprediksi berhak menerima 978 juta dolar AS (sekitar Rp 14 triliun) ketika kesepakatan tersebut rampung.
Jack Dorsey, pendiri Twitter. Foto: Anushree Fadnavis/Reuters
Dorsey semasa di Twitter langsung memegang jabatan CEO, namun peran itu dilepas pada 2008. Ia kemudian mendirikan perusahaan finansial Square pada 2009.
Pria berusia 45 tahun itu kembali menjabat CEO Twitter pada Juli 2015. Dorsey kembali mengumumkan dirinya mundur dari CEO Twitter pada November 2021, dan posisinya digantikan oleh Parag Agrawal.
ADVERTISEMENT

Twitter Dibeli Elon Musk

Pembelian 100 persen saham Twitter yang dilakukan Elon Musk sekaligus membawa media sosial itu kembali menjadi perusahaan privat, dan tidak lagi menjadi perusahaan publik yang sahamnya dijual di bursa saham AS.
"Kebebasan berbicara adalah landasan dari demokrasi yang berjalan, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan," kata Musk dalam pernyataan resmi Senin (25/4).
Musk menambahkan, dia ingin "membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, menjadikan algoritma open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan mengautentikasi semua manusia."
Kesepakatan pengambilalihan perusahaan disetujui dengan suara bulat oleh dewan direksi dan dewan komisaris Twitter. Transaksi kesepakatan diperkirakan rampung tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui bagaimana nasib posisi Agrawal di Twitter setelah perusahaan diambil alih.